10 Tradisi Unik Perayaan Paskah di Dunia, Mulai dari Baca Novel Kriminal hingga Adu Telur
robbanipress.co.id, Jakarta Paskah dirayakan secara luas di seluruh dunia, dan setiap budaya memiliki keunikan tersendiri. Setiap negara memiliki cara uniknya sendiri dalam merayakan Paskah sambil tetap terhubung dengan komunitas dan tradisinya.
Anda mungkin akan terkejut dengan cara kreatif komunitas merayakan Paskah yang lebih dari sekadar berburu telur Paskah.
Ingin merasakan cita rasa oriental dan mempelajari lebih lanjut? Dari membaca novel kriminal di Norwegia hingga pertarungan kelam di Bulgaria, berikut sepuluh tradisi Paskah tak biasa yang dirayakan di berbagai negara, diterbitkan Reader’s Digest pada Minggu, 31 Maret 2024.
Jika Anda ingin merayakan Paskah, apa pun alasannya, Polandia adalah tempat yang tepat untuk Anda. Tradisi ini dikenal juga dengan sebutan Senin Basah. Tiang-tiang tersebut digunakan untuk saling memercikkan air, melambangkan penyucian dan kelahiran kembali.
Tradisi Smigus-Dyngus menggunakan berbagai macam peralatan, mulai dari ember hingga pistol air, sehingga tidak ada yang bisa menghindari basah selama perayaan ini. 2. Hongaria: Loxolkodas
Locsolkodás Hongaria mirip dengan Smigus-Dyngus Polandia, tetapi lebih romantis. Remaja putra akan mengunjungi rumah remaja putri yang mereka sukai pada Senin Paskah, membacakan puisi atau menyanyikan lagu, dan kemudian menyemprot mereka dengan parfum atau air.
Sebagai imbalannya, para wanita akan memberikan hadiah berupa telur Paskah yang dicat. Puisi yang sering dilantunkan dalam tradisi ini adalah “Aku sedang berjalan di hutan hijau. Aku melihat bunga ungu biru. Bunganya mulai layu. Bolehkah aku memangkasnya?”
Bulgaria merebut simbol-simbol utama Paskah dan memulai perang. Perkelahian telur paskah adalah hal biasa di Bulgaria, dengan telur yang tidak pecah pada akhirnya menang.
Tenang saja, tradisi ini jauh dari tawuran dengan kekerasan. Penduduk setempat menghias telur rebus dengan pola rumit dan kemudian saling menghancurkan dalam “pertempuran”. 4. Italia: Scopio del Caro
Di Italia, kereta antik raksasa yang dipenuhi kembang api melintasi jalanan Florence sebelum terbakar di depan Piazza del Duomo. Proses ini menciptakan tontonan yang dapat disaksikan semua orang.
Ledakan gerobak yang sukses diyakini akan membawa hasil panen dan bisnis yang baik bagi semua orang. Orang Italia juga saling melempar permen dan konfeti setelah pertunjukan.
Berkat mantan Presiden Rutherford B. Hayes, Gedung Putih telah menyelenggarakan acara tahunan Easter Egg Roll di halaman depannya yang indah sejak tahun 1878.
Dalam tradisi ini, anak-anak menggelindingkan telur di sekitar halaman dengan sendok kayu dan keluarga diajak mengikuti berbagai kegiatan bertema Paskah. 6. Australia: Paskah Bilby
Meskipun sebagian besar orang di seluruh dunia pernah mendengar tentang Kelinci Paskah, Australia memilikinya karena alasan yang bagus. Di Australia, kelinci menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem dan karenanya tidak sepopuler kelinci Paskah.
Maka dipilihlah bilby, hewan berkantung berbahaya dengan moncong yang mengancam, telinga panjang, dan bulu lembut.
Di Rumania, orang mencuci muka dengan air dari sumur setempat pada hari Minggu Paskah.
Airnya konon memiliki khasiat membersihkan dan menyembuhkan, menghapus dosa dan menyucikan manusia, sehingga cocok untuk kegiatan Paskah. Di beberapa kawasan, warga langsung saling menyiram air. 8. Norwegia: Waktu Puncak Kejahatan
Membaca novel kriminal mungkin merupakan hal terakhir dalam daftar tugas Paskah Anda, tapi tentu saja itu adalah prioritas utama bagi orang Norwegia.
Tradisi ini muncul pada tahun 1923 ketika sebuah penerbit buku mempromosikan novel kriminal selama Paskah. Seiring berjalannya waktu, hal ini berlanjut hingga menjadi rutinitas di Norwegia.
Kini, tidak hanya penerbit yang mulai menerbitkan film thriller Paskah (atau påskekrim), tetapi orang-orang juga menonton film kriminal selama liburan.
Saat Jumat Agung tiba, langit Bermuda dipenuhi layang-layang buatan warga setempat yang melambangkan Kenaikan Kristus.
Acara yang dikenal dengan nama Festival Layang-Layang Bermuda ini memungkinkan penonton untuk melihat layang-layang dalam segala bentuk, warna, dan ukuran. Bahkan ada yang dihias dengan pesan-pesan bermakna. 10. Corfu: Mencari tembikar terbang
Masyarakat Corfu menganut tradisi yang disebut “botides”, yang artinya simbol gempa bumi setelah kebangkitan Kristus.
Pada hari Sabtu Suci, penduduk setempat melemparkan pot dan wajan tanah liat dari jendela dan balkon mereka dan menyaksikannya jatuh ke tanah. Masyarakat percaya bahwa aktivitas yang ramai dan berisik ini dapat mengusir roh jahat.