7 Bahan Pangan Alternatif Selama Harga Beras Masih Mahal
robbanipress.co.id, Jakarta Belakangan ini masyarakat mengeluhkan kenaikan harga beras yang berdampak pada perekonomian keluarga.
Menanggapi permasalahan tersebut, Doktor Universitas Airlangga (UNAIR), Lailatul Muniroh mengatakan, masih banyak bahan pangan yang bisa digunakan di dalam negeri sebagai pengganti pemenuhan kebutuhan pangan saat harga beras naik.
Beberapa makanan yang bisa menggantikan nasi adalah: Singkong manis Kentang Jagung manis Ubi jalar Nasi merah Nasi merah.
Menurut Lailatul, makanan lain tersebut memiliki karbohidrat kompleks yang memiliki energi lebih lama dibandingkan nasi.
Selain itu, makanan tersebut juga bisa menjadi sumber serat yang baik untuk lemak.
“Beras merah mengandung zat besi yang dapat membantu mencegah anemia.” Ubi jalar dan apel mengandung beta-karoten yang penting untuk kesehatan mata. “Kentang mengandung potasium yang membantu menjaga keseimbangan darah dan elektrolit,” kata Lailatul, mengutip laman resmi UNAIR, Rabu (06/03/2024).
Saat ini hanya masyarakat saja yang mengetahui kandungan karbohidrat pada nasi. Padahal, lanjut Lailatul, karbohidrat terbagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana merupakan asam lemak dengan struktur molekul sederhana yang mudah dicerna dan diserap tubuh.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula, madu, sirup dan buah.
Sedangkan asam lemak kompleks memiliki struktur molekul sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap dalam tubuh. Contohnya adalah nasi, roti, kentang, singkong, jagung, gandum, oatmeal, dan kacang-kacangan.
Dari kedua jenis karbohidrat tersebut, Lailatul menganjurkan untuk memilih sumber karbohidrat kompleks dibandingkan karbohidrat sederhana. Pasalnya, karbohidrat kompleks memberikan energi secara bertahap.
“Makanan jenuh dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat, menyebabkan pelepasan insulin secara tiba-tiba dari pankreas yang mengatur gula. Hal ini dapat menyebabkan rasa lapar yang cepat, berkurangnya energi dan penyimpanan lemak,” katanya.
Sedangkan karbohidrat kompleks, lanjutnya, memberikan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil. Dengan demikian, insulin dilepaskan secara perlahan dan membantu menjaga keseimbangan gula darah.
Karbohidrat kompleks juga dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan metabolisme.
Lailatul juga menganjurkan untuk mencampur makanan berkarbohidrat berbeda untuk memastikan keseimbangan dan pemanfaatan karbohidrat.
“Kita bisa memperkaya makanan dengan mencampurkan berbagai sumber karbohidrat.” Misalnya saja nasi merah dan kacang-kacangan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Atau kentang dan sayuran hijau, mereka menyediakan lemak, serat dan nutrisi lainnya.”
“Atau oatmeal dan buah-buahan, untuk mendapatkan lemak kompleks, serat, dan vitamin.” Atau roti dan alpukat yang mengandung karbohidrat kompleks dan lemak sehat. Atau nasi dan telur, itu menyediakan lemak, protein, dan nutrisi lainnya,” jelasnya.
Lailatul juga banyak memberikan tips membuat bahan lain yang sehat dan enak.
“Metode memasak yang baik adalah salah satu kunci menjaga keseimbangan pola makan makanan lain.” Sebaiknya hindari memasak dengan cara digoreng, karena dapat meningkatkan lemak dan kalori. “Pilihlah cara yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang,” sarannya.
Selain itu, Lailatul juga menganjurkan untuk memadukan makanan khusus dengan sumber protein hewani dan nabati, seperti telur, daging, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
“Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. “Protein juga bisa membuat kenyang lebih lama sehingga bisa mengontrol pola makan,” jelasnya.
Tak lupa, ia mengingatkan Anda untuk menambahkan sayur dan buah dalam menu makanan sehari-hari.
“Buah dan sayur memberikan vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan. Sayur dan buah dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti diabetes, darah tinggi, dan kanker. “Buah-buahan dan buah-buahan juga bisa menambah warna dan rasa pada masakan,” ujarnya.
Berikutnya, Lailatul menekankan pentingnya memilih makanan yang mengandung lemak sehat (tidak sehat), seperti minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan.
“Lemak sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.” “Lemak sehat juga dapat membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting adalah mengurangi penggunaan gula dan garam serta memperhatikan porsi makan yang memenuhi kebutuhan nutrisinya, sesuai dengan yang ada di piring saya.