7 Penyebab Gatal di Malam Hari, Stres dan Perubahan Hormon Masuk Daftar

Read Time:2 Minute, 34 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Nyeri malam hari yang dirasakan di sekujur tubuh atau di salah satu bagian bisa disebabkan oleh berbagai alasan medis atau gaya hidup.

Penyebab kulit gatal di malam hari bisa berupa stres fisik, kondisi kulit kronis, gaya hidup, dan faktor lingkungan. Terkadang, rasa gatal di malam hari bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius.

Gatal-gatal di seluruh tubuh yang tidak dapat dijelaskan pada malam hari adalah masalah umum dan sering kali dapat diobati dengan pengobatan rumahan atau obat yang dijual bebas. Kulit gatal di malam hari disebut juga dengan nocturnal pruritus.

Mulai dari kondisi kulit hingga stres sehari-hari, rasa gatal di sekujur tubuh di malam hari yang tidak diketahui penyebabnya bisa disebabkan oleh beberapa alasan. 

Laporan dari Verywell Health Rabu 25 Juli 2024, berikut penyebab gatal malam yang paling umum. 1. Irama sirkadian

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Physiology of Women pada tahun 2021, menunjukkan bahwa beberapa aspek penting dari siklus 24 jam yang dikenal dengan ritme sirkadian dapat menyebabkan perubahan pada kulit Anda di malam hari.

Terkadang, hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit tanpa menimbulkan ruam. Selain itu, perubahan suhu tubuh, kelembapan atau kelembapan kulit, serta perubahan hormonal dapat menyebabkan rasa gatal di malam hari.

 

Pada malam hari, suhu tubuh Anda turun karena adanya kelenjar di otak yang mengontrolnya, yang disebut hipotalamus. 

Fase ini diwujudkan melalui fase pendinginan selama gerakan mata tidak cepat (NREM), saat Anda mulai tertidur.

Saat kulit Anda menghangat pada tahap ini, sensasi gatal mungkin meningkat. 3. Kadar hormon

Hormon non-inflamasi seperti kortisol mengikuti jalur tubuh Anda. Ketika kadar kortisol berada pada titik terendah di malam hari dan tengah malam, tubuh Anda tidak dapat mengurangi peradangan.

Oleh karena itu, kecil kemungkinannya untuk melawan dan gatal. 4. Sitokinin

Sitokin merupakan protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sitokin tertentu dapat merangsang neuron sensorik yang menyebabkan rasa gatal di tubuh Anda.

Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan kondisi kulit gatal dermatitis atopik mungkin mengalami peningkatan ekspresi sitokin ini di kulit mereka.

Otak Anda merespons stres dan kemarahan pada saat yang bersamaan. Ketika salah satu dari keduanya meningkat, kemungkinan yang lain juga akan meningkat.

Depresi bisa menyerang siapa saja, mulai dari mereka yang mengalami depresi ringan hingga mereka yang mengalami kecemasan berat. Stres dan iritasi bisa mulai dan menetap di sekitar bayi.

Pada siang hari, otak Anda berada di bawah kendali korteks yang lebih tinggi, yang berarti Anda sibuk membuat keputusan hidup setiap menitnya.

Namun, di malam hari, jika ada sedikit gangguan, Anda mungkin merasakan kemarahan yang mungkin tidak Anda sadari di siang hari.

Perubahan hormonal dapat menyebabkan kulit kering dan gatal. Selama menopause, kelenjar sebaceous memproduksi lebih sedikit minyak, yang dapat meningkatkan kekeringan kulit dan menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal. 

Rasa gatal yang berlebihan juga bisa terjadi selama kehamilan. Hal ini juga diduga disebabkan oleh hormon.

Seiring bertambahnya usia kehamilan, kulit di sekitar perut menjadi lebih kencang, yang juga bisa menyebabkan stretch mark.  7. Warna Kelembapan

Kulit Anda kehilangan kelembapan di malam hari. Jika kondisi kulit yang sudah ada seperti dermatitis atopik mempengaruhi kesehatan lapisan luar kulit Anda (stratum korneum), hal ini dapat menyebabkan rasa gatal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bahlil Optimis Target Investasi Rp 1.650 Triliun di 2024 Tercapai, Apa Kuncinya?
Next post Jangan Tergiur Harga Murah, Ini Resiko Beli Motor Bekas Tarikan Leasing