8 Ciri-ciri Anak yang Dibully di Sekolah: Mengenali dan Mengatasi Masalah Ini

0 0
Read Time:2 Minute, 29 Second

robbanipress.co.id – Bullying di sekolah merupakan masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang bagi korbannya. Anak yang menjadi korban bullying tidak selalu mengungkapkan apa yang dialaminya, sehingga penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengetahui ciri-ciri anak yang menjadi korban bullying.

Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa karakteristik umum yang membantu orang dewasa mengidentifikasi anak-anak yang menjadi korban perundungan di sekolah.

1. Perubahan perilaku yang serius

Salah satu tanda paling jelas bahwa seorang anak sedang ditindas adalah perubahan perilaku yang drastis. Anak-anak yang biasanya bahagia dan antusias bisa menjadi sangat pendiam, cemas, atau agresif. Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti kehilangan minat pada aktivitas yang dulu mereka sukai, kurang tidur, atau kehilangan nafsu makan.

2. Perubahan prestasi akademik

Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami penurunan prestasi akademik. Mereka mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, kurangnya motivasi untuk belajar atau sering bolos sekolah. Perubahan ini mungkin menunjukkan bahwa mereka sedang berjuang dengan pengalaman penindasan yang memengaruhi kinerja mereka di sekolah.

3. Perubahan hubungan sosial

Anak-anak yang menjadi korban intimidasi mungkin mengalami perubahan dalam hubungan sosialnya. Mereka mungkin menghindari atau mengisolasi teman. Beberapa anak mungkin berusaha keras untuk mendapatkan persetujuan orang lain, bahkan ketika mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai dan cita-cita mereka sendiri.

4. Cedera fisik atau kehilangan barang pribadi

Bullying dapat menimbulkan kerugian fisik pada anak, meski tidak selalu terlihat. Anak-anak yang menjadi korban intimidasi mungkin mengalami memar, luka, atau cedera fisik lainnya. Selain itu, barang-barang pribadi seperti pakaian, peralatan sekolah, atau barang berharga lainnya mungkin hilang atau rusak akibat penindasan.

5. Kecemasan dan ketakutan

Anak-anak yang diintimidasi hidup dalam kecemasan dan ketakutan. Mereka mungkin takut pergi ke sekolah, khawatir dengan apa yang akan menimpa mereka di sana, atau merasa aman di lingkungan sekolah.

6. Perubahan kesehatan jasmani

Stres akibat bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik anak. Mereka mungkin mengalami sakit perut, sakit kepala, gangguan tidur, atau gejala terkait stres lainnya.

7. Ekspresi keraguan atau ketidakpercayaan

Seorang anak yang menjadi korban intimidasi mungkin menunjukkan ekspresi kecurigaan atau ketidakpercayaan terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka mungkin merasa tidak ada seorang pun yang dapat dipercaya dan dunia adalah tempat yang aman.

8. Penarikan diri dari kegiatan sosial

Anak-anak yang menjadi korban intimidasi mungkin menarik diri dari kegiatan sosial seperti olahraga, klub, atau kegiatan ekstrakurikuler. Mereka mungkin mengalami kesulitan berpartisipasi dalam hal-hal yang mereka sukai.

Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini tidak selalu muncul pada saat yang bersamaan, dan setiap anak mungkin menunjukkan gejala yang berbeda. Orang dewasa harus peka terhadap perubahan ini dan mau mendengarkan anak-anak yang ditindas.

Melibatkan sekolah, guru, atau konselor merupakan langkah penting dalam membantu anak mengatasi masalah bullying. Dengan dukungan yang tepat, anak korban perundungan dapat pulih dan merasa aman kembali di lingkungan sekolah.

Baca artikel akademis menarik lainnya di tautan ini. Cara Suthirman melakukan perbuatan asusila terhadap anak-anak panti asuhan Tangerang: Suthirman, Ketua Panti Asuhan Kota Tangerang di Desa Gunchiran Inda, Kabupaten Penang, merayu dan memberi mereka makanan ringan. robbanipress.co.id.co.id 10 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %