Anak Kena ‘Flu Singapura’, Dokter: Jangan Masuk Sekolah 5-7 Hari
robbanipress.co.id, JAKARTA – Orang tua harus mewaspadai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), penyakit tangan, kaki, dan mulut. Penyakit yang dikenal dengan nama flu Singapura ini mudah menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan jarang sekali tertular pada orang dewasa.
Untuk mencegah penularan pada anak lain, Prof. Dr. Dr. Edi Hartoyo Sp.A (K) mengimbau anak-anak penderita HFMD untuk mengisolasi diri. Anak-anak harus dikeluarkan dari sekolah selama sekitar lima sampai tujuh hari.
Prof. Flu Singapura bisa hilang dengan sendirinya dalam dua hingga tiga hari, lanjut Eddy. Namun, lesi tersebut akan hilang setelah tujuh hari saja.
Bagi anak yang menderita flu Singapura, Profesor Eddy menyarankan pengobatan simtomatik, seperti mengonsumsi obat antipiretik jika anak demam. Pastikan juga anak Anda mendapat istirahat yang cukup.
Prof. Sejauh ini, menurut Edi, vaksin HFMD di Indonesia belum ada. Pencegahan di masa pandemi antara lain dengan menjaga kebersihan, sering mencuci tangan terutama jika bersentuhan dengan orang yang sedang sakit, membersihkan wadah makanan atau mainan anak yang terkena flu Singapura, dan memastikan anak mendapat gizi yang baik.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada pada Selasa (2/4/2024) itu mengatakan, “Perbanyak makan dan minum untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah tertular flu Singapura.”
Profesor Eddy mengatakan flu di Singapura disebabkan oleh A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA penyebab sariawan di tangan, kaki, dan mulut.
Pengertian Flu Singapura adalah kumpulan gejala luka merah pada kulit, terutama pada tangan, kaki, dan mulut, yang disebabkan oleh virus dan terutama menyerang bayi dan anak di bawah usia lima tahun, ujarnya.
Prof. Edi mengatakan, penyebaran HFMD disamakan dengan Covid-19, yaitu melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau droplet. Penularannya bisa secara langsung misalnya melalui batuk, bersin, air liur, kotoran atau kontaminasi.