Samsung Solve for Tomorrow Ajak Siswa SMA Belajar AI hingga Kompetisi STEM

Read Time:3 Minute, 21 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Samsung mengadakan acara bertajuk Samsung Solve for Tomorrow 2024. Melalui program ini, Samsung memperkenalkan pendidikan dan kompetisi sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) bagi talenta muda AI yang ingin mencari solusi nyata dan inovatif. Untuk memecahkan masalah sosial.

Tahun ini, selain pelajar, untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat, Samsung membuka Solve for Tomorrow untuk siswa sekolah menengah.

Annita Pramono, Head of Business Citizenship Samsung Electronics Indonesia, mengatakan pihaknya akan terus memanfaatkan program STF tahun ini untuk membina dan mengembangkan talenta digital muda, termasuk AI, bagi mahasiswa.

Apalagi dengan proyek Golden Indonesia 2025, kami ingin berkontribusi dalam pengembangan generasi baru yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat di sekitar kita, kata Ennita, dikutip dalam keterangan Samsung.

Samsung Solve of Tomorrow pertama dimulai pada tahun 2023 dan diikuti oleh 309 tim dengan peserta SMA dan sederajat sebanyak 1.087 orang.

Program ini berhasil dan mendapat penghargaan Platinum Award pada 16th Global CSR and ESG Summit and Awards 2024 di Hanoi, Vietnam.

Tahun lalu, Kalam Malang menjadi satu-satunya tim putri yang menjadi salah satu dari tiga pemenang SFT 2023. Tim SMAN 78 menciptakan penemuan untuk membersihkan kualitas udara dan mengurangi polusi dengan memanfaatkan MicroAlgae Aquarium.

Solusi mereka sudah digunakan di hotel bintang 5 di Jakarta dan akan dikembangkan lebih lanjut.

Anggota tim Kalam Malang Michelina Marin Rahardjo mengatakan, “Samsung Solve for Tomorrow adalah kompetisi yang menarik. Kami mengenal banyak orang dari berbagai bidang dan menjalin koneksi baru dengan tim lain. Melalui kompetisi ini, saya sangat peduli terhadap lingkungan saya. Dan menemukan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah dan berani menantang diri sendiri.

Setelah program Samsung SFT berakhir, peserta lain masih membuat prototipe desainnya.

Misalnya saja tim SMA Negeri 16 Surabaya yang mengembangkan Tresurian Super App dengan kecerdasan buatan (AI) untuk mengelola sampah secara berkelanjutan.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan rencana bisnis yang matang dan mengembangkan Tresurian. Kami juga sedang membuat prototipe peralatan pendukung dengan menggunakan robotika dan teknologi berkelanjutan,” kata M. Ardiansyah dari SMA Negeri 16 Surabaya.

Tim dari SMA Negeri Sumatera menghubungkan Wapetsu, sebuah sistem untuk menguji pH dan air, ke bot Telegram.

Sistem ini memungkinkan masyarakat memantau kualitas air. Proyek ini terus berjalan meski belum diproduksi massal dan mereka terus berbagi informasi tentang air di Indonesia melalui media sosial.

Sekadar informasi, tahun ini Samsung SFT fokus pada Education & Learning, Environment & Safety, dan Health & Wellness.

Peserta akan menggunakan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) untuk menciptakan teknologi baru, alat teknologi inovatif, dan cara belajar baru.

Pada acara ini, Samsung mengundang pelajar SMA, SMK, MA dan D3, D4 dan S1 untuk berpartisipasi. Mereka akan belajar tentang AI dan pemikiran desain, keterampilan penting di era digital.

Bangun keterampilan seputar AI

Di era seluler yang terus berkembang, peserta di Samsung SFT akan belajar tentang AI dan pemikiran desain.

Hal ini tidak hanya berguna untuk merancang inovasi penting, tetapi juga memberikan keterampilan penting untuk masa depan yang lebih baik di era digital.

Pentingnya keterampilan AI didasarkan pada penelitian bahwa teknologi ini terus meningkatkan produktivitas dalam dunia bisnis.

AI dapat mengurangi beban kerja, membantu pengambilan keputusan, dan mendukung pekerjaan administratif, analitis, dan kreatif.

Dengan potensi AI yang sangat besar, dunia bisnis perlu fokus mempersiapkan talenta AI untuk memenuhi aspirasi masa depan cerah.

Ennita juga mengatakan, Samsung for Tomorrow merupakan bentuk lain dari komitmen Samsung untuk mengembangkan literasi dan bakat yang semakin dibutuhkan untuk mewujudkan potensi AI sepanjang kehidupan.

SFT 2024 akan berlangsung sekitar lima bulan dalam tiga tahap kompetisi; Penyisihan, Semifinal, dan Final.

Selain keterampilan teknis, peserta akan menerima pelatihan ekstensif dalam soft skill utama seperti kerja tim, pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi melalui lokakarya pemikiran desain dan sesi diskusi para pakar dari Samsung dan mitra program.

Sebagai kursus berbasis proyek, peserta akan mendapatkan pengalaman dunia nyata dalam mengembangkan solusi digital, yang banyak diminati dalam industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). Mereka perlu menyiapkan surat niat pada saat pendaftaran. Juga menyediakan audio video dan prototype proyek pada saat babak semi final.

Pendaftaran program akan dilakukan pada Mei 2024 dengan mengunjungi website program Solve for Tomorrow yang akan segera diluncurkan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Ria Ricis Diminta Pihak Teuku Ryan Perbaiki Isi Gugatan Cerai, Saat Ini Dinilai Bersifat Normatif
Next post Samsung Rajai Pasar Smartphone Dunia, Kalahkan Apple karena Penjualan iPhone Anjlok