Produksi CPO Naik 19,3%, TLDN Kantongi Laba Bersih Rp 70,2 Miliar
robbanipress.co.id, Jakarta – PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) meraup laba bersih Rp 70,25 miliar pada kuartal I 2024. Angka tersebut meningkat 34,6% dari Rp 52,18 miliar pada tahun sebelumnya
Presiden Direktur TLDN Vishnu Vardhana mengatakan kinerja laba positif ini disebabkan oleh langkah penghematan yang dilakukan perusahaan sekaligus mengoptimalkan produktivitas, dengan penurunan biaya produksi sebesar 13,7% year-on-year.
“Pada Januari hingga Maret 2024, nilai barang terjual turun dari Rp 744,1 miliar menjadi Rp 667,91 miliar. Akibatnya, laba kotor perseroan sebesar Rp 190,73 miliar, lebih tinggi 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.” diberikan dalam keterangan tertulis, Kamis (5 Februari 2024).
Di sisi lain, ia mengatakan timnya mampu mempertahankan pertumbuhan positif kinerja operasional di perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Hal ini tercermin dari produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 303.107 ton, naik 16,1% dari 260.984 ton pada Q1 2023.
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) tumbuh 16,3% year-on-year pada kuartal pertama tahun 2024 seiring dengan meningkatnya jumlah tanaman umbi-umbian dan plasma. Angka tersebut meningkat 34,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp52,18 miliar. mengurangi biaya produksi
Presiden Direktur TLDN Vishnu Vardhana mengatakan kinerja laba positif ini disebabkan oleh langkah penghematan yang dilakukan perusahaan sekaligus mengoptimalkan produktivitas, dengan biaya produksi turun 13,7% year-on-year.
“Pada Januari hingga Maret 2024, nilai barang terjual turun dari Rp744,1 miliar menjadi Rp667,91 miliar. Akibatnya, laba kotor perseroan sebesar Rp190,73 miliar, lebih tinggi 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.” keterangan tertulis pada Kamis (2/5/2024).
Di sisi lain, ia mengatakan timnya mampu mempertahankan pertumbuhan positif kinerja operasional di perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Hal ini tercermin dari produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 303.107 ton, naik 16,1% dari 260.984 ton pada Q1 2023.
Pertumbuhan produksi TBS ini dibarengi dengan pertumbuhan tahun ke tahun masing-masing sebesar 16,3% dan 15,3% pada perkebunan inti dan plasma.
Sementara itu, pabrik TLDN berhasil mengolah TBS sebanyak 342.986 ton antara Januari hingga Maret 2024, meningkat 13,2% dari 302.889 ton pada periode yang sama tahun lalu.
Diantaranya, produksi minyak sawit mentah (CPO) sebesar 82.725 ton, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 19,3%; produksi inti sawit (PK) sebesar 12.811 ton, meningkat sebesar 11,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Wisnu menambahkan: “Peningkatan hasil panen tidak terlepas dari praktik perkebunan terbaik seperti pemupukan berkelanjutan, pemeliharaan infrastruktur, optimalisasi operasional pemanenan, dan penggunaan teknologi dalam operasional perkebunan dan pabrik.”
Salah satu upaya TLDN adalah menjaga struktur biaya, khususnya biaya pemupukan melalui kompos. Sepanjang tahun lalu, perseroan memproduksi 5.095 ton kompos untuk menyuburkan perkebunan kelapa sawit perseroan sehingga mengurangi pembelian pupuk.
TLDN juga telah memulai pengembangan aplikasi lahan untuk mendistribusikan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) ke setiap blok perkebunan. Limbah cair tersebut rencananya akan diproses di laboratorium untuk memastikan kualitas POME serta unsur hara dan tanaman yang disalurkan ke kebun.
“Upaya ini dapat menggantikan penggunaan pupuk kimia dan juga merupakan komitmen perusahaan dalam menerapkan harga berkelanjutan,” tutup kinerja pabrik TLDN Januari hingga Maret 2024 yang mengolah TBS sebanyak 342.986 ton atau meningkat 13,2%. periode yang sama tahun lalu.
Diantaranya, produksi minyak sawit mentah (CPO) sebesar 82.725 ton, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 19,3%; produksi inti sawit (PK) sebesar 12.811 ton, meningkat sebesar 11,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Wisnu menambahkan: “Peningkatan hasil panen tidak terlepas dari praktik perkebunan terbaik seperti pemupukan berkelanjutan, pemeliharaan infrastruktur, optimalisasi operasional pemanenan, dan penggunaan teknologi dalam operasional perkebunan dan pabrik.”
Salah satu upaya TLDN adalah dengan mengendalikan biaya, khususnya biaya pemupukan kompos. Tahun lalu, perusahaan memproduksi 5.095 ton kompos untuk menyuburkan perkebunan kelapa sawit perusahaan, sehingga menyebabkan penurunan pembelian pupuk.
TLDN juga telah memulai pengembangan aplikasi lahan untuk mendistribusikan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) ke setiap blok perkebunan. Limbah cair tersebut rencananya akan diproses di laboratorium untuk memastikan kualitas POME yang mengandung unsur hara dan tanaman yang dikirim ke kebun.
“Upaya ini menggantikan penggunaan pupuk kimia dan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap penetapan harga yang berkelanjutan,” tutup Wisnu.