Perkembangan Bayi Baru Lahir hingga Usia 12 Bulan, Ini Kemampuan Dasar yang Dimiliki

Read Time:7 Minute, 18 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Kehadiran seorang anak merupakan anugerah yang membawa kebahagiaan bagi keluarga, mewujudkan impian pasangan untuk memulai sebuah keluarga kecil yang penuh kebahagiaan. Sejak anak dalam kandungan hingga dilahirkan ke dunia, perjalanan tumbuh kembang anak menciptakan dalam tubuhnya suatu konsep yang indah dan mengasyikkan. Menyaksikan seorang anak bertumbuh setiap hari merupakan pengalaman luar biasa bagi para orang tua, dimana setiap momen kebersamaan menjadi lebih berharga.

Perkembangan anak sejak lahir hingga bayi sangatlah pesat bagi orang tua yang penyayang. Setiap tahapan tumbuh kembang anak memberikan tantangan dan kegembiraan tersendiri. Dari senyuman pertama hingga langkah pertama, orang tua bersama-sama menyaksikan perubahan penting dalam perkembangan anak mereka. Menyaksikan anak Anda tumbuh dan berkembang adalah anugerah yang memberi Anda kegembiraan yang mendalam, sekaligus mengingatkan Anda betapa cepatnya waktu berlalu.

Tahapan tumbuh kembang anak merupakan perjalanan ajaib bagi orang tua. Dari sudut pandang fisik, kognitif dan sosial, setiap tahap perkembangan membentuk kepribadian unik anak. Mendukung tumbuh kembang anak dengan kasih sayang dan perhatian merupakan tugas utama orang tua. Dalam perjalanan ini, setiap sentuhan, pembicaraan lembut, dan waktu bersama menciptakan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak, sehingga menjadi landasan yang kuat bagi hubungan keluarga yang bahagia.

Untuk lebih memahami perkembangan anak dari tahap ke tahap, berikut robbanipress.co.id rangkum dari berbagai sumber tahapan tumbuh kembang bayi baru lahir hingga usia dua belas bulan, Selasa (3/5).

Saat bayi baru lahir, mereka menghadapi tantangan besar untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dengan kondisi nyaman di dalam rahim ibu. Menangis menjadi cara utama mereka berkomunikasi dan merespons pengalaman baru yang dialami. Pada tahap ini, kulit bayi mungkin masih mengalami kerutan, terutama pada bagian wajah, mata, dan bibir, meskipun bayi dilahirkan dalam proses kelahiran normal. Perbedaan ini disebabkan oleh tekanan yang dialami pada proses persalinan yang jalannya sempit. Meski kondisi ini lebih jarang terjadi pada bayi yang lahir melalui operasi caesar, perubahan kulit seperti bengkak dan kerutan juga merupakan bagian normal dari transisi ke dunia luar.

Setiap bayi baru lahir memiliki kemampuan naluriah untuk melindungi hidupnya. Mereka mampu secara naluriah mencari puting susu, menghisap dan menahannya. Dalam upaya meningkatkan refleks alami ini, bayi sering kali diletakkan di dada ibunya, sehingga memungkinkan mereka merespons nalurinya sendiri untuk mencari makanan. Tahapan ini tidak hanya berguna untuk menyusui tetapi juga mengajarkan keterampilan motorik dan sensoriknya. sebulan

Dalam sebulan aktivitas anak penuh dengan tidur karena ia juga memerlukan banyak istirahat untuk menunjang tumbuh kembangnya. Pada tahap ini, anak belum bisa membedakan siang dan malam sehingga pola tidurnya belum normal seperti orang dewasa. Orang tua yang memiliki bayi harus bersiap untuk begadang untuk memenuhi kebutuhan anak yang belum terpenuhi.

Tahapan perkembangan bayi usia satu bulan di banyak bidang, seperti kemampuan menggerakkan tangan dan kaki hingga menunjukkan rasa sayang pada lingkungan sekitarnya. Kemampuan menyusuinya kuat, baik melalui payudara maupun melalui botol. Sementara refleks menggenggam benda dengan jari sudah mulai berkembang, meski anak belum bisa mengangkat kepala dan menopang otot leher. Mata bayi masih dalam tahap perkembangan pigmen, sehingga warnanya dapat berubah sewaktu-waktu. Gerakan refleksif seperti kejang juga bisa terjadi sehingga ibu harus menggendong bayinya erat-erat saat menggendongnya.

Saat menginjak usia dua bulan, perkembangan anak menjadi menarik dan hebat. Penglihatan mereka semakin berkembang, memungkinkan mereka melihat sesuatu dari jarak yang sangat jauh. Otak dan pendengaran anak juga meningkat sehingga memungkinkan mereka menikmati suara, termasuk musik, yang mereka dengar. Si kecil mulai memberikan respon yang lebih terlihat, seperti tersenyum atau menendang-nendang kakinya kegirangan. Hobinya membolak-balik dan menjelajahi sekelilingnya dengan memasukkan benda-benda berbeda merupakan tanda-tanda pertumbuhan dan eksplorasi yang luar biasa di usia ini.

Tahapan tumbuh kembang bayi di usia dua bulan meliputi banyak hal penting, seperti kemampuan mata bayi dalam mengikuti benda yang bergerak, tangan dapat membuka dan menutup dengan lebih cerdas, serta gerakan yang semakin teratur. Otot leher bayi menjadi lebih kuat sehingga memungkinkannya mengangkat kepala dengan dukungan ibu. Selain itu, kemampuan anak dalam mengenali suara-suara di sekitarnya dan meresponsnya terus berkembang, menandai tahap perkembangan yang penuh dengan penemuan dan interaksi. 3 bulan

Pada usia tiga bulan, si kecil semakin menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya. Mereka mampu menjangkau dan mengambil hal-hal yang menarik perhatian mereka, menambah tingkat eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Keterampilan motorik anak semakin berkembang, terlihat dari kemampuannya dalam membalikkan badan ke samping sambil berbaring. Proses persepsi visual terhadap suatu benda semakin meningkat, ketika bayi dapat membedakan benda kasar, halus, berbulu atau berlubang. Usia 4 bulan

Pada usia empat bulan, perkembangan anak mengalami kemajuan pesat terutama dalam hal penglihatan. Anak pada usia ini lebih mahir dalam memutar dan meraih benda disekitarnya. Waktu tidur pun menjadi teratur sehingga memberikan kenyamanan bagi orang tua dan anak. Pada tahap ini, Si Kecil tidak hanya mengenal orang tuanya saja, namun juga anggota keluarga lainnya. Respons mereka terhadap percakapan orang tua dengan percakapan atau ekspresi wajah anak menjadi lebih terlihat sehingga meningkatkan tingkat interaksi sosial. Perkembangan anak usia empat bulan memberikan gambaran tentang kekuatan dan tenaga yang berkembang seiring berjalannya waktu.

Pada usia lima bulan, bayi memasuki masa aktivitas yang lebih ekspresif, dan memerlukan tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi dari orang tua. Anak-anak pada usia ini cenderung sering berbicara atau “rakyat”, membuat hal-hal yang lucu dan menggemaskan. Tindakan rotasi dan kemampuan meraih objek yang diminati juga berkembang. Pada saat yang sama, anak dapat duduk dengan bantuan, yang menandakan berkembangnya posisi tubuh yang kuat. Kemampuan anak dalam menggenggam benda juga semakin meningkat, serta menunjukkan koordinasi motorik yang lebih baik pada usia ini. Usia 6 bulan

Pada usia enam bulan, bayi memasuki tahap lebih eksploratif, dimana ia mulai mengeksplorasi dan menjelajahi lingkungan sekitarnya dengan tingkat rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan adanya kekuatan membeli, perhatian orang tua harus ditingkatkan agar anak tetap aman dan nyaman. Anak pada usia ini masih dapat berdiri dengan bantuan yang menandakan perkembangan kekuatan ototnya lebih baik. Selain itu, pemberian ASI tambahan (MPASI) juga perlu diperhatikan karena bayi sudah siap memasuki tahap ini. Nutrisi yang baik harus direncanakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Usia 7 bulan

Pada usia tujuh bulan, bayi mulai mengonsumsi makanan padat selain ASI. Penting bagi ibu untuk memperhatikan status gizi anak, termasuk frekuensi buang air besar dan karakteristik tinja. Hal ini dilakukan untuk memastikan anak tidak mengalami reaksi buruk terhadap MPASI yang dikonsumsinya. Pada tahap ini, bayi juga semakin mahir merangkak sehingga meningkatkan proses eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Keselamatan anak menjadi prioritas, termasuk menjaga kenyamanan dan kebersihan anak selama bekerja. Usia 8 bulan

Pada usia delapan bulan, perkembangan anak mencapai titik kritis dalam berbicara dan bergerak. Kemampuan anak dalam berbicara menjadi lebih jelas, dan mereka dapat mencoba menjangkau hal-hal yang tidak terjangkau olehnya. Tubuh semua anak tumbuh dan menjadi lebih kuat, dan ini memungkinkan mereka memutar leher dengan cepat untuk melihat sekelilingnya. Pergerakan bayi lebih aktif, sehingga ibu bisa menghadapi tantangan saat mandi atau mengganti popok. Tumbuhnya kemampuan berbicara anak juga membawa kegembiraan bagi orang tua, yang dapat lebih memahami dan merespons percakapan dengan anak pada tahap perkembangannya.

Pada usia sembilan bulan, kemampuan sosial anak berkembang pesat. Mereka dapat mengenali diri mereka sendiri dan merespons percakapan dengan menoleh. Respon emosi anak lebih terlihat, dimana ia dapat menunjukkan kebahagiaannya dengan tertawa saat bermain dan mungkin menangis saat sedih. Proses belajar berkomunikasi mengalami kemajuan, dan bayi sudah bisa mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papapa”. Membentuk gestur penting seperti mengangkat tangan saat ingin digendong juga merupakan bagian dari pengembangan kemampuan komunikasi anak. Selain itu, kecenderungan anak menjatuhkan barang-barang di sekitarnya dan kemampuan duduk tanpa bantuan merupakan tanda tingginya perkembangan fisik dan motorik pada usia ini. 10 bulan

Perkembangan anak pada usia 10 bulan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan komunikasi dan bermain. Anak sudah mampu menunjukkan hal yang diinginkannya dan mempunyai keterampilan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Orang tua sebaiknya meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal kecil yang bisa berbahaya bagi bayi. Kemampuan anak dalam mengikuti instruksi yang diberikan orang tua, misalnya berpamitan atau berteriak, menunjukkan berkembangnya keterampilan sosial. Pada usia ini, anak mulai mengekspresikan kesukaan dan perasaannya melalui vokalisasi, gerakan, dan ekspresi wajah. 11 bulan

Pada usia sebelas bulan, anak mengalami peningkatan perkembangan motoriknya. Mereka mulai belajar berdiri dan berjalan dengan bantuan bahan atau benda disekitarnya. Bahkan teknik pendakian yang sederhana pun menjadi bagian dari eksplorasi mereka, seperti memanjat di sofa atau tempat tidur. Kemampuan anak dalam memilih makanan yang disukainya dan mengekspresikan kesukaan atau ketidaknyamanannya melalui vokalisasi, tindakan, dan ekspresi wajah akan semakin terlihat. Koordinasi antara mata bayi dan gerakannya juga meningkat sehingga menambah pengalamannya dalam menjelajahi dunia di sekitarnya. Usia 12 bulan

Pada usia satu tahun, bayi mencapai tonggak penting dalam perkembangan kognitif dan motoriknya. Mereka dapat memainkan permainan sederhana dengan orang tuanya, memahami instruksi sederhana seperti “berhenti”, dan bahkan membaca “ayah” dan “ibu” dengan lebih jelas. Mampu berjalan tanpa bantuan dan memasukkan barang ke dalam kotak menunjukkan berkembangnya keterampilan motorik. Penting bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin anak pada masa pertumbuhan ini, termasuk memberikan suplemen untuk tumbuh kembang yang optimal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 4 Strategi untuk Orangtua Bangun Kedekatan dengan Anak Remaja
Next post Erick Thohir Terpukau Penampilan Timnas Indonesia U-23 Saat Tekuk Australia U-23