HUT RI, Moonton Cares Berikan Beasiswa dan Jalin Kerjasama dengan Universitas

Read Time:4 Minute, 14 Second

JAKARTA – Tak bisa dipungkiri perkembangan eSports di Indonesia sangat pesat dan mengalami perubahan besar. Hal ini meningkatkan kehadiran dan potensi industri ini dan banyak dibicarakan terutama di kalangan generasi milenial.

Bukan suatu kebetulan jika talenta-talenta esports yang sudah terbukti mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia berasal dari generasi muda penerus bangsa yang masih duduk di bangku sekolah dan perguruan tinggi.

Hal inilah yang membuat eSports erat kaitannya dengan institusi akademis. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

Sehubungan dengan itu, Moonton Peduli bergerak memberikan beasiswa kepada mahasiswa Parbanas Institute dan Seventeen August University untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan kesempatan kepada generasi muda di Moonton Games, melalui program “Fostering the Legend”. Untuk mengejar karir di kancah eSports.

“Mahasiswa terpilih melalui beberapa tahapan dalam waktu empat bulan, mulai dari pendaftaran, wawancara dan pengumuman penerimaan beasiswa. Kami sangat bersemangat mendukung kebutuhan pendidikan pelajar di Indonesia agar mereka dapat berprestasi secara akademis dan menjadi kontributor yang produktif bagi masyarakat Gaming dan E-Sports,” ujar Director Marketing and Communications Moontone Indonesia, Azwin Nugraha, pada konferensi pers penandatanganan nota kesepahaman antara Moontone Indonesia, Parbanas Institute dan Universitas ke-17 pada Agustus 1945 (UTA45).

Pengurus Besar Esports Indonesia menyambut baik langkah positif yang dilakukan Moontone Indonesia dengan MDL ID.

“PB ESI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada dunia ekosistem dan pendidikan eSports yang memiliki komitmen tinggi dan sangat serius dalam meningkatkan kapabilitas para pelaku eSports Indonesia, yang sebenarnya merupakan bagian dari upaya mempersiapkan talenta digital Indonesia masa depan yang mendukung pihak-pihak yang mendukungnya,” kata Ashadi Ang, Kepala Hubungan Masyarakat dan Komunikasi PB ESI: “Visi Emas Indonesia 2045 diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam mewujudkannya.”

“PB ESI berharap dapat berkolaborasi dengan dunia pendidikan seperti yang dilakukan PB ESI pada Liga E-Sports Mahasiswa Nasional tahun lalu dengan Akademi Garudaku, salah satu universitas terkemuka di Indonesia,” lanjutnya.

“Sinergi antara Montone dan Parbanas Institute yang diresmikan hari ini dapat menjadi inspirasi untuk menjalin kerjasama serupa untuk tujuan saat ini dan untuk meningkatkan kecerdasan dan kecerdasan para pemain eSports ketika pensiun nanti. “Pendidikan merupakan bekal yang sangat berharga. “Hal ini harus menjadi pertimbangan utama bagi seluruh ekosistem esports Indonesia,” kata Ashadi.

Sementara itu, Ketua Parbanas Institute, Profesor Dr. dokter. Hermanto Siregar mengatakan, ke depannya Parbanas akan membuka peluang beasiswa bagi para atlet eSports yang telah meraih prestasi nasional dan internasional.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Moonton Indonesia melalui Moonton Peduli untuk terus menerapkan program berkelanjutan guna membuka peluang di dunia eSports dan minatnya dalam mencerdaskan anak bangsa,” ujar Profesor Hermanto.

“Selain menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, Parbanas Institute juga melatih para Inspiration Champions yang mampu memberikan energi positif dalam berbagai situasi. Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti sampai di sini dan terus berlanjut di masa depan,” imbuhnya.

Mahasiswa yang mengikuti program beasiswa ini juga memiliki beberapa persyaratan, seperti jurusan yang dipelajari harus berkaitan dengan e-sports atau industri game seperti desain grafis, bisnis, pemasaran, pengembangan game, dan teknologi informasi; Memiliki IPK minimal 3,2 pada semester akhir, aktif dalam kegiatan organisasi di dalam dan luar kampus, dan memiliki prestasi akademik.

“Kami berharap dapat terus mendukung ekosistem eSports di Indonesia dan juga terus berkontribusi terhadap kelangsungan pendidikan. Kedepannya kami juga akan membuka program pendampingan bagi mahasiswa terpilih agar tidak membatasi para atlet eSports,” kata Azwin .

“Ada peluang kerja di bidang desain grafis, community manager, humas, pengembangan bisnis, event officer, marketing dan lain-lain,” jelas Azwin.

Pada kesempatan yang sama, Counselor UTA45 J. Rajesh Khanna mengatakan kampus siap mendukung integrasi industri eSports dan pendidikan.

“UTA45 go digital. E-sports merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan untuk mengenalkan seluruh mahasiswa akan pentingnya berkembang dan berkompetisi melalui e-sports. Akan dibuat modul kegiatan mahasiswa khusus e-sports agar semua mahasiswa dapat memainkannya. ,” dia berkata. Rajesh.

Sebelumnya Moonton Games bekerja sama dengan Garudaku Academy untuk memperkecil kesenjangan akses digital di pedesaan agar semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati kemudahan dan informasi dengan ekonomi digital, serta membuka peluang bagi para atlet muda melalui program Moonton Peduli. .

Terdapat ratusan siswa dari tujuh sekolah di Jawa Timur yang difasilitasi melalui program pelatihan eSports akademi yang mencakup berbagai program untuk membekali siswa yang berminat memasuki industri eSports.

Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan donasi ke sekolah-sekolah di Jawa Timur.

Sejak tahun 2018, Moontone Games telah melahirkan ratusan atlet eSports yang berkompetisi di level profesional di Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia dan Mobile Legends: Bang Bang Development League Indonesia.

Ratusan pemain eSports profesional ini tidak hanya menjadi tulang punggung keluarga, namun juga mengharumkan nama tim dan Indonesia di kancah global.

Sekadar informasi, Indonesia berhasil meraih medali perak SEA Games 2019 di Filipina dan SEA Games 2020 di Vietnam, medali emas SEA Games 2023, Kejuaraan Dunia (IESF 2022), serta juara dunia. Permainan dunia maya.

Tim Mobile Legends Indonesia, EVOS Esports, juga dinobatkan sebagai tim MLBB terbaik dunia setelah menjuarai Mobile Legends World Championship yang diadakan di Malaysia tiga tahun lalu. Mahasiswa Harvard ditolak gelar sarjananya karena protes pro-Palestina Universitas Harvard mencegah 13 mahasiswanya menerima gelar mereka pada upacara wisuda tahun ini pada tanggal 23 Mei karena partisipasi mereka di kamp-kamp pro-Palestina. robbanipress.co.id.co.id 11 Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tiket Fan Meeting Byeon Woo Seok Dijual Mulai Rp 1,3 Juta, Semua Kategori Kebagian Sesi Hi-Bye
Next post Makin Kompak, Dokter Reza Gladys dan Attaubah Mufid Kembali Sabet Rekor MURI