HET Beras Premium Tetap Naik Rp 1.000 per Kg hingga April 2024

0 0
Read Time:3 Minute, 29 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperpanjang kenaikan harga eceran maksimum atau HET beras kualitas tinggi dari Rp 13.900 menjadi Rp 14.900 per kg hingga April 2024.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Presiden RI Joko Widodo telah menyetujui perpanjangan pelonggaran HET pada bulan depan dengan menaikkan harga beras sebesar Rp 1.000 per kilo.

“Bapanas suruh Presiden turunkan harga beras premium dari sebelumnya (Rp) 13.900 menjadi (Rp) 14.900. Kami minta izin dan disetujui untuk diperpanjang satu bulan agar stoknya ada di pasar, khususnya. pasar modern, dan gerainya tetap dilestarikan,” kata Arief seperti dikutip Antara. , Selasa (19/3/2024).

Arief menjelaskan, pelonggaran HET beras premium sebelumnya diberlakukan sementara pada 10 Maret hingga 23 Maret 2024.

Menurut Arief, perpanjangan relaksasi HET beras premium ini bertujuan untuk menjaga stok beras yang layak dipasarkan baik di pasar ritel modern maupun pasar tradisional.

Perpanjangan kebijakan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi anjloknya harga tanaman kering (DCP) menjelang panen raya pada Maret dan April.

“Mari kita perpanjang dari tanggal 24 (Maret) menjadi 24 dan lagi dari tanggal 24 menjadi 24 (April) agar beras tetap ada di pasaran dan bisa menyesuaikan dengan penurunan GKP,” kata Arief. Beras Premium Hari Raya HET

Sebelumnya, Bapanas mengatakan pelonggaran sementara harga eceran maksimum (HET) beras premium dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat konsumen pada Ramadhan 1445 Hijriah.

HET beras premium di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumsel diturunkan menjadi Rp13.900 dari HET sebelumnya Rp14.900 per kg.

Pertama, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamoorthy menjelaskan harga beras mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Ada banyak penyebab kenaikan harga beras. Penyebab utamanya adalah gangguan cuaca El Nino yang menyebabkan mundurnya musim tanam.

Kenaikan harga beras berdampak ke depan, lanjut Bayu. Harga beras diperkirakan tidak akan stabil dan turun dari harga sebelumnya.

Idenya agar harga beras tetap stabil, tidak serendah perkiraan sebelumnya, tulis Bayu, Selasa (19/3/2024).

Kemungkinan besar harga beras tidak akan turun lagi karena banyak faktor, termasuk biaya tenaga kerja petani, sewa lahan, dan biaya produksi, termasuk harga pupuk dan benih. Ketika biaya produksi petani meningkat, harga gabah yang dijual juga meningkat. Sehingga harga beras tidak akan serendah dulu.

Selain itu, upah pekerja informal juga mulai meningkat dan biaya hidup juga meningkat. “Sekitar 50 persen biaya menanam bunga atau menanam padi adalah tenaga kerja, harga sewa lahan sama, terjadi konversi lahan, tentu lahan semakin berkurang, semakin sedikit lahan semakin mahal. nanti ada sewa lahan, jadi biayanya naik, pupuknya juga naik,” ujarnya.

Namun Bayu belum bisa memastikan harga beras dan harga eceran tertinggi (HET). Oleh karena itu, Bulog menunggu persetujuan harga dari kementerian/lembaga terkait.

“Tapi berapa besar kenaikannya, kita tunggu sampai dirilis oleh pihak yang berwenang, Badan Pangan Nasional atau Kementerian Pertanian atau BPS,” kata Bayu.

Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), mengatakan pemerintah akan mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja.

Selain mengandalkan produksi lokal, impor ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

“Prioritas kami produksi lokal, untuk hari ini hanya Bulog yang dibeli dari luar negeri. Dari Kamboja 22.500 (ton), katanya, seperti dikutip Antara, Senin (18/3/2024).

Menurut Arief, Bapanas sedang mempersiapkan panen padi Maret-April 2024 untuk mendukung ketersediaan stok beras.

Diakuinya, harga beras diperkirakan akan mengalami penyesuaian hingga Rp 6.700 per kilo, sehingga akan mempengaruhi harga beras jika produksi kembali dilanjutkan.

Arief juga meyakini pemerintah akan memenuhi kebutuhan beras masyarakat menjelang lebaran, termasuk memberikan bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Masyarakat kita yang minimal 22 juta KPM diberi beras gratis untuk bantuan pangan 10 kilo, tahun lalu (diberikan tujuh bulan), sekarang enam bulan. Jadi 98 persen masyarakat itu di 1-2 desil tertutup, “katanya.

Menurutnya, melalui intervensi pemberian 10 kilo beras kepada 22 juta KPM, secara tidak langsung pemerintah telah memuaskan 8 persen total penduduk Indonesia.

“Kalau satu apartemen mungkin ada 3-4 orang. Jadi saya bilang iya (yang diharapkan). Lalu, Gerakan Pangan Murah, Pak. (Mendagri) Tito (Karnavian) dan seluruh pemda yang melakukannya,” ujarnya.

Apalagi, Arief memastikan terus memantau stok beras di Bulog agar tetap di angka 1,2 juta ton hingga Juni 2024.

“Sekarang ada tiga bulan sampai Juni. Kita perlu mengatur. “Yang pasti cadangan Bulog harus tetap di level 1,2 juta (ton),” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %