Bebas TBC 2024: Indonesia Bersatu Lawan Ancaman Tuberkulosis
Jakarta – Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia. Berdasarkan World TB Report 2023, india merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi, setelah India dengan 1.060.000 kasus.
Informasi ini Dr. Tiffany Tiara Pakasi, M.Si., Ketua Satgas TBC bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan Bakri Center, Dr. Herman Susilo MPH pada 19 Maret.
Dr. Tiffany juga menyoroti sulitnya memantau pasien TBC karena kurangnya pengetahuan tentang TBC dan stigma yang terkait dengannya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, edukasi masyarakat perlu dilakukan secara efektif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait dan memberikan informasi yang lebih luas tentang TBC kepada seluruh lapisan masyarakat, misalnya melalui media sosial.
Tiara Pakasi melalui keterangan resmi yang diterima dari robbanipress.co.idcoid pada Senin, 25 Maret 2024, “Kami berharap media sosial dapat menyebarkan dan menyebarkan pesan edukasi TBC melalui sumber dan link terpercaya.”
Manajer Program Tuberkulosis Puskesmas Kabupaten Senen N. Murniati S. Kep mengaku kesulitan menemukan kasus TBC aktif. Ia mengatakan sebagian masyarakat masih enggan melaporkan kasus TBC.
“Mereka (warga Kecamatan Pasar Senen) masih terbuka menerima penyakit lain seperti kolesterol, tapi kalau mengidap TBC, mereka tertutup dan enggan melapor,” jelas Murniati.
Dukungan komprehensif tersedia untuk pasien TBC. Meskipun dukungan ini terlihat kecil, namun hal ini dapat memberikan perbedaan besar dalam kesembuhan pasien TBC. Misalnya, Persatuan Pasien TBC Indonesia (POP TB Indonesia) telah melakukan berbagai upaya untuk membantu kesembuhan pasien TBC. Budi Hermawan, Ketua POP TB Indonesia, mengatakan organisasinya menyediakan berbagai layanan dan alat untuk mendukung kesembuhan pasien TBC.
Salah satunya adalah platform bernama Lapor TB yang bertujuan untuk melaporkan kasus-kasus diskriminasi terhadap pasien TBC dan kendala yang dihadapinya.
“Pelaporan TB tidak hanya menerima kasus diskriminasi, tetapi juga fokus pada penanganan masalah kesehatan mental dan merupakan titik pengaduan yang memberikan saran kepada layanan. “Platform ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain Konsorsium Humas, Komunitas TBC, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH),” tambah Budi Hermavan. Kominfo minta para pejuang informasi perbanyak konten 3E1N Konten positif di media sosial perlu menjadi bentuk akuntabilitas untuk mencegah penyebaran berita bohong dan buruk secara massal. robbanipress.co.id.co.id 14 Juni 2024