Soal Kimia Farma Apotek, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi, Kita Sikat

Read Time:2 Minute, 6 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kemungkinan membawa persoalan PT Kimia Farma Apotek ke dalam lingkup hukum. Erick mengatakan, hal ini merupakan bagian dari komitmen bersih-bersih BUMN.

“Itu Apotek Kimia Farma, kalau ada kasus korupsi kita hapus, (kalau) Indofarma sudah ada di kejaksaan,” kata Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta. Jumat (6/7/2204).

Erick memastikan akan terus menindak oknum-oknum yang melakukan kegiatan korupsi yang merugikan dunia usaha dan negara. Erick mengatakan, terungkapnya beberapa kasus penipuan dan pengaturan keuangan di lingkungan BUMN farmasi merupakan bagian dari komitmen pembersihan BUMN.

“Kalau bersih-bersih tetap jalan, yang penting bukan korupsi sistematis, tapi ada oknum-oknum yang korup. Kita harus bedakan mana korupsi sistematis dan oknum korup,” kata Erick.

Meski sebagian besar kasus terjadi di masa lalu, Erick mengaku berkomitmen menyelesaikannya. Erick mengatakan, Kementerian BUMN mempunyai tanggung jawab penuh untuk menyelesaikan banyak kasus lama guna memperbaiki kondisi BUMN ke depan. 

“Pembersihan ini akan terus kita lakukan, terima kasih atas dukungannya, kami tidak menutup mata kalau 90 persen itu kasus lama, tapi 10 persennya juga kasus baru, ini yang coba kita berikan solusinya,” Erick lanjutan. 

Erick mengatakan, kasus narkoba BUMN ini merupakan kerja sama Kementerian BUMN, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Kejaksaan (Kejagung). Erick mengatakan, kerja sama ini sudah dilakukan sejak awal dan berhasil mengungkap sejumlah kecurangan di BUMN. 

Misalnya kita bicara dengan BPK, akhirnya BPK mengoordinasikan kasus Indofarma dengan kejaksaan, kita bilang silakan saja, kata Erick. 

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membeberkan penataan keuangan yang dilakukan anak usaha PT Kimia Farma, yakni PT Kimia Farma Apotek.

Beda, (Kimia Farma Apotek) itu perencanaan keuangan. Kalau memang Indofarma merugi, mereka ambil. Dalam hal ini (Kimia Farma Apotek) dia yang merencanakan, menggembungkan, misalnya distribusi dan sebagainya. semuanya bagus, padahal belum,” kata Arya usai meresmikan mesin UMKM di kantor Pegadaian, Gedung Kenari, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Rabu (05/06/2024).

Namun, Arya mengatakan PT Kimia Farma juga memiliki permasalahan tersendiri yang menimbulkan kerugian. Salah satunya soal inefisiensi yang timbul karena jumlah pabrik yang cukup banyak. Oleh karena itu, Kimia Farma akan menutup lima dari sepuluh pabrik yang ada saat ini. 

Jadi tidak efisien. Pada dasarnya dulu mereka membangun terlalu banyak pabrik padahal tidak membutuhkannya, lanjut Arya. 

Arya mengatakan, tidak menutup kemungkinan kasus Kimia Farma juga akan dilimpahkan ke Kejaksaan Agung seperti yang dilakukan Indofarma. Arya mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses peninjauan kembali. 

“(Kejagung) bisa. Ini sedang diaudit, setelah itu akan dibawa ke sana saat kita melakukan efisiensi,” kata Arya. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 10 Jurusan Kuliah S1 Soshum dengan Keketatan Tertinggi di UNS, Bisnis Digital Paling Sengit
Next post Daftar 20 Negara Paling Ramah bagi Turis Asing Versi Forbes, Asia Hanya Diwakili 1 Negara