Pusat Data Baru Dibangun di Kota Jakarta

Read Time:2 Minute, 38 Second

Jakarta, 15 Mei 2024 – NTT Data, sebagai perusahaan teknologi infrastruktur digital global, mengumumkan pembangunan data center terbarunya di Jakarta yang diberi nama Jakarta 2 Annex Data Center (JKT2A) yang akan selesai pada tahun 2026.

Pembangunan JKT2A merupakan bagian dari komitmen NTT DATA untuk memperluas jangkauan pusat datanya di seluruh dunia, khususnya di pasar-pasar utama. Investasi sebesar US$10 miliar atau Rp160 triliun ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hyperscaler yang terus meningkat.

CEO dan Presiden NTT Data Global Data Center Doug Adam mengatakan pusat data Jakarta 2A akan memiliki kapasitas beban TI kritis sebesar 12 MW dan berlokasi di jantung kota Jakarta, sekitar 20 kilometer dari Bandara Internasional Sukarno Hatta.

Fasilitas JKT2A tujuh lantai mencakup sistem berpendingin udara, perlindungan fisik yang kuat, dan berbagai sumber daya listrik untuk memastikan keandalan maksimum.

Kompleks JKT2 juga memiliki jaringan luas yang mencakup lebih dari 150 penyedia layanan telekomunikasi, penyedia internet, penyedia serat optik, serta cloud edge dan layanan keuangan terkemuka, termasuk gateway pembayaran digital.

Faktanya, kompleks ini memiliki beberapa koneksi serat optik langsung ke pusat data Jakarta 3 yang lebih besar di Bekasi, Jawa Barat.

Kompleks pusat data ini akan memiliki 100 persen pilihan energi terbarukan bagi pelanggannya sejalan dengan target emisi bersih NTT Data, termasuk mencapai 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030.

Lebih lanjut, Doug Adam menyampaikan bahwa perseroan merupakan penyedia data center terbesar ketiga di dunia, dan JKT2A diciptakan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Peluncuran JKT2A baru ini menegaskan posisi kepemimpinan NTT di Indonesia, terutama dengan pertumbuhan pusat data global kami, katanya seperti dikutip robbanipress.co.id Tekno di Jakarta Pusat.

“Kami siap memberikan desain fasilitas yang fleksibel untuk membantu klien mencapai tujuan bisnisnya. Kami berkomitmen untuk menyediakan kapasitas data yang dibutuhkan untuk mendukung ekonomi digital Indonesia,” lanjutnya.

Yasuhiro Kajiki, President-CEO Global Data Centers Indonesia, NTT DATA dan PT NTT Indonesia, mengatakan pembangunan JKT2A untuk memperluas kehadiran NTT DATA di Jakarta dan melengkapi kompleks JKT2 dan JKT3 yang sudah ada.

“Pembukaan pusat data Jakarta 2 Annex merupakan langkah penting untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat seiring dengan penerapan solusi AI generasi mendatang dan perluasan konektivitas di seluruh wilayah,” kata Yasuhiro Kajiki

Dalam hal konektivitas jaringan, JKT2A akan mencakup berbagai jaringan seperti Global IP Network (GIN) NTT, JKT-IX yang menyediakan Internet exchange terbesar di Indonesia, kabel bawah laut APRICOT, dan layanan cloud publik terkemuka dari operator yang dapat digunakan banyak pelanggan layanan jaringan.

Selain itu, ekosistem jaringan seperti ini memungkinkan pelanggan menerima rangkaian lengkap layanan ICT, termasuk hybrid cloud, manajemen jaringan, dan kolaborasi.

NTT Global Data Center saat ini mengoperasikan lebih dari 17 pusat data di tujuh negara di kawasan Asia-Pasifik dengan beban TI yang sangat penting sebesar lebih dari 278 MW dan rencana perluasan lebih dari 60 MW. Ini adalah penyedia pusat data terbesar kedua di Jakarta.

“Dengan pusat data baru ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak saat ini, namun juga meletakkan landasan bagi kemajuan teknologi dan inovasi di masa depan. Inisiatif ini untuk memperkuat proses digitalisasi di Indonesia. Sesuai dengan kewajiban kami. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan konektivitas,” ujarnya. Kementerian PAN-RB memaparkan 3 skema peralihan ASN ke IKN dengan hadirnya rumah yang menjadi bagian ASN. didirikan.robbanipress.co.id.co.id 1 Juli, 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kulineran di Bogor, Bisa Belanja Sekaligus Nikmati Dodonyaki Khas Jepang yang Lezat
Next post Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika