Digitalisasi Perizinan Event Dijanjikan Bikin Harga Tiket Konser Lebih Murah

Read Time:3 Minute, 30 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan layanan perizinan acara digital di Jakarta pada Senin, 24 Juni 2024 setelah sempat tertunda beberapa kali dari jadwal semula akibat sulitnya proses pembahasan. Peluncuran tersebut mendapat sambutan positif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Kita bersyukur pagi ini Presiden Joko Widodo meluncurkan layanan perizinan event digital secara tahap awal. Sudah banyak tempat yang mulai terhubung mulai dari GBK, ICE BSD dan lainnya,” Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ) Sandiaga Uno saat The Weekly Brief bersama Sandi Uno di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Dia menjelaskan, izin penomoran acara dapat menjamin terbitnya izin venue, sehingga tidak dikeluarkan secara tiba-tiba. Garansinya 14 hari untuk event nasional dan 21 hari untuk event internasional.

Pria yang akrab disapa Sandi ini menegaskan, pemerintah akan membantu pengamanan dan pengendalian kualitas acara yang akan berlangsung. Dengan diperolehnya izin venue, hal ini diperkirakan akan berdampak pada harga tiket konser yang bisa anjlok 20-25 persen.

Sebab, salah satu faktor mahalnya harga tiket konser adalah lamanya proses perizinan tempat acara. “Izin yang biasanya tiba di menit-menit terakhir, belum keluar, harus siap dalam waktu minimal 14 hari kerja,” kata Menparekraf.

“Jangan langsung mengira ada penundaan sehingga kami tidak bisa mengizinkan setiap acara, karena dapat mempengaruhi periklanan, persiapan lokasi, dan lain-lain,”

Menurut Sandi, inisiatif perizinan digital ini masih dalam tahap awal. Harapannya akan ada lebih banyak ruang dalam perizinan digital untuk memudahkan aktivitas di dalam negeri.

“Kami berharap semakin banyak tempat yang bisa disidak oleh tim terpadu yang dipimpin Polri sehingga semua kejadian bisa masuk dalam jumlah kejadian,” tutupnya. Sementara itu, Asisten Menteri Kementerian Kelautan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik langkah tersebut. 

“Setelah peluncuran ini, kami berharap tidak ada izin H-1 yang keluar, bahkan beberapa jam sebelum acara,” kata Luhut, dilansir Antara, Selasa (25/06/2024). Menko Luhut mengatakan pemerintah telah mengambil langkah penting dalam menyederhanakan proses perizinan penyelenggaraan kegiatan melalui digital.

Digitalisasi diklaim akan mengurangi waktu pengisian dari 63 dokumen menjadi 33 dokumen. Jumlah dokumen yang harus diserahkan penyelenggara juga dikurangi dari semula sembilan dokumen menjadi dua. Sistem ini juga mengintegrasikan pembayaran dengan layanan digital Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dengan begitu, sistem pembayaran akan lebih mudah dan transparan karena bisa menggunakan layanan perbankan digital. “Perizinan acara digital mengatasi sistem administrasi yang rumit dengan mempercepat operasional pemerintah secara keseluruhan tanpa membuat aplikasi atau organisasi baru,” ujarnya.

Pihaknya mengklaim bahwa menghubungkan pembayaran dengan layanan digital Kementerian Keuangan akan menyederhanakan dan membuat transaksi lebih transparan. Luhut berharap dengan digitalisasi dan kemudahan perizinan acara, Indonesia akan semakin banyak mengadakan acara menarik, baik di dalam negeri maupun internasional.

Ia juga berharap bisa lebih banyak lagi konser musik internasional yang digelar di Tanah Air, sehingga Indonesia China bisa lebih kompetitif dibandingkan negara tetangga. Pak Luhut mengatakan, “Ini akan menjadi magnet untuk mendorong tercapainya target pariwisata dalam negeri sebanyak 1,25 miliar orang dan wisatawan 14,3 juta orang berwisata ke luar negeri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung keberhasilan Singapura menjadi tuan rumah konser artis internasional selama beberapa hari, seperti Taylor Swift dan Coldplay. Negeri Singa juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah konser Taylor Swift.

Ia mengatakan, dari 360.000 penonton konser Taylor Swift di Singapura, setengahnya adalah warga Indonesia. Hal ini membuat Indonesia merugi karena masyarakat membelanjakan uangnya di negara tetangga.

Katanya, “Kita kehilangan uang dari Indonesia ke Singapura, kita kehilangan uang bukan hanya untuk membeli tiket. Nah, kalau uang Indonesia masih dikeluarkan untuk bayar hotel, makan, transportasi dan lain-lain.

Menurut dia, berkat kecepatan pelayanan perizinan, Singapura bisa mendatangkan artis-artis besar. Tak hanya itu, pemerintah Singapura memberikan dukungan dalam hal kemudahan akses dan keamanan dalam penyelenggaraan event Internasional. Jokowi kemudian membandingkannya dengan kondisi di Indonesia. Ia mengatakan, proses permohonan izin penyelenggaraan acara, khususnya konser, sangat rumit.

“Saya tanya ke pihak penyelenggara, karena urusan lisensi kita ribet. Sebenarnya yang saya dengar, kualitas suara sound system Coldplay di GBK dibandingkan di sana, sama bagusnya dengan di sini. Itu yang patut kita sambut, tapi kita baru dapat. .Jokowi menjelaskan, “Itulah yang harus kita benahi.”

Ia mengatakan, event besar tersebut akan membawa manfaat besar bagi perekonomian negara. Jokowi mencontohkan Qatar yang menginvestasikan Rp3,6 triliun untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, namun berhasil meraup untung besar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Hore! Honda Beat Terbaru Kini Punya Fitur yang Dibenci Maling Motor
Next post Menpora: Lolosnya Rio Waida ke Olimpiade 2024 Momen Kembangkan Olahraga Selancar