Inggris Keluar dari Resesi usai Ekonominya Tumbuh Tercepat 2 Tahun
LONDON – Inggris sedang keluar dari resesi setelah perekonomiannya tumbuh lebih kuat dari perkiraan pada awal tahun 2024. Perekonomian Inggris tumbuh sebesar 0,6% pada kuartal pertama tahun 2024, atau merupakan laju tercepat dalam dua tahun.
Sebelumnya, Inggris secara teknis terjerumus ke dalam resesi pada akhir tahun lalu, setelah pertumbuhan ekonominya menyusut selama dua periode tiga bulan berturut-turut.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan perekonomian telah mengalami kemunduran, namun Partai Buruh mengatakan ini bukan waktunya untuk kembali meraih kemenangan.
Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengatakan kepada BBC pada hari Kamis bahwa Inggris mengalami pemulihan, meski tidak kuat.
Suku bunga kini berada pada titik tertinggi dalam 16 tahun, yang berarti masyarakat membayar lebih untuk meminjam uang serta hal-hal lain seperti hipotek dan pinjaman. Namun bagi yang suka menabung juga mendapatkan hasil yang lebih baik.
Suku bunga hipotek juga meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena pelaku pasar terus mencermati kapan Bank of England akan memangkas biaya pinjaman.
Bank tersebut mengatakan pada hari Kamis bahwa inflasi, yang mengukur kenaikan suku bunga, akan mendekati tingkat targetnya dalam beberapa bulan ke depan. Situasi ini telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni. Namun, angka pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan mengurangi ekspektasi tersebut.
Ruth Gregory, wakil ekonom Inggris di Capital Economics, mengatakan hal ini menunjukkan “Bank of England tidak terburu-buru menurunkan suku bunga”.
Dia mengatakan pemotongan tingkat pertama akan ditentukan oleh angka lapangan kerja dan inflasi di masa depan.