Dokumen Pengadilan: AstraZeneca Akui Efek Samping Langka Vaksin Covid-19 Buatannya

0 0
Read Time:1 Minute, 28 Second

robbanipress.co.id, LONDON – Produsen vaksin Covid-19 ternama AstraZeneca untuk pertama kalinya mengakui di pengadilan Inggris bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkannya dapat menimbulkan efek samping yang jarang terjadi, yakni pembekuan darah yang dapat mengancam nyawa. -mengancam nyawa Pengakuan itu muncul dalam gugatan jutaan poundsterling yang diajukan oleh keluarga yang menjadi cacat atau kehilangan anggota keluarga akibat suntikan vaksin.

Efek samping yang sangat jarang ini, yang dikenal sebagai sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS), merupakan fokus utama pengobatan. AstraZeneca yang berbasis di Cambridge telah mengakui bahwa vaksinnya dapat menyebabkan TTS dalam kasus yang sangat jarang terjadi.

Pengacara yang mewakili penggugat menyatakan keyakinannya bahwa beberapa kasus dapat menimbulkan kerugian hingga 20 juta pound (sekitar Rp 408 miliar). Meskipun dengan keras menyangkal klaim tersebut, AstraZeneca mengakui dalam dokumen hukum yang diajukan ke Pengadilan Tinggi pada bulan Februari bahwa vaksinnya “dalam kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan TTS” (sindrom trombositopenia).

TTS adalah suatu kondisi medis langka di mana seseorang mengalami pembekuan darah dan rendahnya jumlah trombosit, yang biasanya membantu pembekuan darah. Meskipun efek samping ini telah disebutkan sebagai potensi risiko selama beberapa tahun terakhir, pengakuan ini merupakan pertama kalinya perusahaan secara resmi mengakuinya dalam konteks hukum.

Reaksi ini, yang sebelumnya dikenal sebagai trombositopenia trombotik imun yang diinduksi vaksin (VITT), telah dianggap sebagai kemungkinan efek samping selama dua tahun. Namun, ini pertama kalinya AstraZeneca secara resmi mengakui hubungan antara vaksinnya dan kondisi tersebut di pengadilan.

Istri salah satu korban yang meminta kompensasi atas cedera terkait vaksin AstraZeneca, Kate Scott, menyambut baik pengakuan tersebut. Ia berharap hal ini bisa mempercepat penyelesaian permasalahan tersebut.

“Kami membutuhkan permintaan maaf, kompensasi yang adil untuk keluarga kami dan keluarga lain yang terkena dampak. Kami memiliki kebenaran di pihak kami dan kami tidak akan menyerah,” kata Scott, dilansir Daily Mail, Selasa (30/4/2024).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %