Huawei Balik ke Posisi 1 di Pasar Tiongkok Setelah Tiga Tahun, Sempat Jatuh Gara-Gara Amerika 

Read Time:1 Minute, 57 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Huawei kembali menduduki peringkat pertama pasar ponsel pintar China setelah menyerah selama lebih dari tiga tahun. Informasi ini berdasarkan data dari perusahaan riset Canalys. 

Sekadar informasi, pada kuartal I 2024, pengapalan smartphone Huawei mencapai 11,7 juta unit dan mewakili 17% pangsa pasar. Hal ini juga menyebabkan peningkatan signifikan pada pertumbuhan Huawei sebesar 70 persen. 

Analis Canalys, Toby Zhou, mengaitkan kesuksesan Huawei dengan respon pasar yang cukup baik terhadap smartphone seri Mate dan Nova. 

Pada dasarnya, peningkatan bertahap dalam produksi dan pasokan seri Mate 60 merupakan pendorong utama pertumbuhan Huawei secara keseluruhan. 

Mengapa Huawei?

Melansir laman Gizchina, Senin (27/5/2024), terpuruknya Huawei dari peringkat pertama pasar ponsel pintar antara lain didorong oleh pemerintah AS yang menempatkan Huawei dalam daftar anti-Huawei pada 2019. 

Daftar kelembagaan ini secara efektif mencegah perusahaan-perusahaan Amerika melakukan bisnis dengan raksasa teknologi Tiongkok. Peraturan ini juga melarang Huawei menggunakan sistem operasi Android Google dan mengakses beberapa teknologi utama AS, termasuk penggunaan chip dan paten Qualcomm. 

Amerika Serikat juga menekan sekutunya untuk tidak menggunakan produk jaringan Huawei dalam penerapan jaringan 5G. Alasannya adalah gagasan keamanan nasional. 

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, telah melarang dan melarang peralatan Huawei dari infrastruktur 5G mereka. 

Akibat sanksi AS tersebut, penjualan ponsel pintar Huawei menurun di Tiongkok dan dunia. Huawei terpaksa menjual merek ponsel pintar Honor pada tahun 2020. 

Pada tahun 2021, Huawei mencatat penurunan pendapatan terbesar, yakni turun 47 persen, terkait bisnis konsumennya. Total pendapatan Huawei turun sekitar 30 persen menjadi 320 miliar yuan pada paruh pertama tahun 2021. 

Selain itu, pada tahun 2022, Huawei melaporkan penurunan laba tahunan terbesarnya. Perusahaan mengatakan hal ini terkait dengan lingkungan eksternal yang sulit, harga komoditas yang tinggi, dan pengendalian epidemi yang ketat di Tiongkok. 

Strategi Huawei membekali smartphone-nya dengan sistem operasi Harmony dan prosesor Kirin mulai membuahkan hasil. 

Seri Nova 12 yang dirilis Desember lalu hadir dengan Harmony OS dengan dukungan komunikasi satelit dua arah dan penggunaan chip Kirin yang meningkatkan performa di kategori harga menengah. 

Selain itu, peningkatan seri P Huawei ke Pura 70, yang mencakup teknologi lensa teleskopik untuk meningkatkan kinerja gambar, merupakan pangsa pasar yang signifikan. 

Huawei berencana untuk mulai membangun kemampuan AI sebagai bagian dari sistem perangkat keras dan perangkat lunaknya pada tahun 2024. 

Seiring dengan berkembangnya ekosistem Harmony OS, Huawei ingin menjadi sistem operasi ponsel cerdas terbesar ketiga, menantang Android dan iOS. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Perangkat Nyamuk Andy Suryansah, Harapan Baru Cegah Demam Berdarah
Next post 5 Hal Menarik dalam Trailer Gim Marvel 1943 Rise of Hydra