Rahasia Tenang Saat Puasa: Ini Menu Berbuka Puasa Rekomendasi Dokter Zaidul Akbar

0 0
Read Time:3 Minute, 4 Second

JAKARTA – Bulan Ramadhan akan segera tiba. Penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk membantu. Berbicara mengenai puasa Ramadhan, tidak bisa lepas dari menu makanan untuk berbuka puasa dan menyantap Sehri. Bahkan, hal ini juga mirip dengan kegiatan ngabuburit.

Orang sering mengamati Ngabuburit, juga dikenal sebagai takjil, berkeliaran di jalan-jalan dekat rumah mereka dan mencari sarapan untuk berbuka puasa. Berbagai jenis takjeel yang selalu dicari orang antara lain es buah, sop buah, bubur lilin, gorengan dan lain sebagainya.

Namun, Anda harus ingat bahwa mengonsumsi makanan yang salah bisa menimbulkan akibat yang buruk. Namun, puasa sendiri diketahui memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi yang mengamalkannya.

Lalu apa saja menu berbuka puasa yang baik dan sehat? Dalam pengertian ini, ahli jamu yang juga seorang pendakwah Dr. Saat berbicara, Zaidul Akbar mengatakan, alangkah baiknya masyarakat mencontoh Nabi Muhammad SAW saat berbuka puasa.

Dijelaskannya, Nabi Muhammad SAW selalu berbuka puasa dengan menggunakan kurma basah atau ruthob.

Pertama-tama, dalam hadits Nabi Muhammad berbuka puasa dengan ruthob, ruthob itu kurma basah. Kenapa kurma basah? Kurma basah masih memiliki kandungan air yang tinggi, kata Dr. Zaidul Akbar dikutip dari Dr.Petugas Zaidul Akbar .

Lebih lanjut ia menjelaskan, hal terpenting dalam mengonsumsi kurma basah saat berbuka puasa adalah kurma basah dapat mengisi energi lebih cepat. Mengingat kandungan gula pada kurma basah mudah diserap tubuh.

“Tetapi yang terpenting kandungan gulanya merupakan jenis gula yang cepat diserap oleh tubuh kita. Dengan mengkonsumsi kurma, Anda mendapatkan dua manfaat sekaligus,” ujarnya, “Anda mendapatkan air dan gula serta memberikan manfaat instan. . energi bagi tubuh kita.”

Lebih lanjut ia menambahkan, kurma juga mengandung potasium dan kalsium yang tinggi. Banyaknya potasium dan kalsium yang ada pada kurma dapat membawa ketenangan bagi yang mengonsumsinya.

Jadi makanan yang mengandung potasium, kalsium, mineral, dan alkali memberikan ketenangan. Ini menjadi pedoman jika kita ingin berbuka puasa Nabi di sana, ujarnya.

Namun, kata dokter. Menurut Zaidul Akbar, jika kurma basah tidak tersedia, Nabi Muhammad berbuka puasa dengan kurma kering dan melanjutkan minum air. Namun kata dia, jika tidak ada kurma, masyarakat bisa mengonsumsi buah-buahan kaya gula seperti nanas dan anggur untuk berbuka puasa.

Dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang dapat membebani lambung, seperti gorengan, tepung olahan, dan makanan pedas.

“Apa pedomannya? Karena tubuh kita lama tanpa makanan, maka saat berbuka kita tidak mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Urutannya adalah kurma, air, agar tubuh beradaptasi terlebih dahulu, perut dia.” Bukan kaget. Kalau ada yang berbuka puasa dengan sambal, pasti perutnya kaget. Kalau begitu sebaiknya hindari makanan yang mengiritasi, ujarnya.

“Alasan mengapa kita harus menghindari makanan bertepung yang berminyak, apalagi saat perut dalam keadaan kosong, karena berat bagi tubuh, apalagi mengandung lemak,” ujarnya.

Dijelaskannya, anjuran berbuka puasa adalah dengan menggunakan kurma atau buah-buahan yang memiliki kandungan gula tinggi, sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad (SAW).

Intinya kalau dilarutkan, yang pertama kali pakai bukan Nabi. Kalau tidak punya apa-apa, buka dulu dengan buah. Agar buah tidak menghasilkan asam di lambung, taburkan garam pada buah tersebut. “Lalu aku makan makanan dan minum air.”

Berbuka puasa, ia juga mengatakan, menurut dr Zaidul Akbar, masyarakat bisa mengonsumsi minuman pedas seperti jahe dan air kelapa.

“Kalau minum jahe masala enak juga, enak juga kalau dimasukan air kelapa. Tapi saya anjurkan air kelapa untuk memberi efek, tambahkan garam mineral non revitalisasi, tambahkan madu atau campur air kelapa dan kurma atau buatlah Sirup madu, buat air madu, jeruk nipis Bisa campur, tambahkan garam dan es, enak banget.” jelasnya.

Inflasi Ramadhan 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu karena fluktuasi harga pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan inflasi Indonesia mencapai 0,52 persen pada bulan Ramadhan atau Maret 2024. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan Ramadhan 2023. robbanipress.co.id.co.id 1 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %