Pendeta Gilbert Ledek Gerakan Sholat, Duduk Tasyahud Terbukti Bermanfaat Secara Medis

Read Time:1 Minute, 53 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Pidato Pendeta Gilbert Lumoindong menjadi populer di media sosial karena menyinggung besaran zakat dalam Islam dan gerakan shalat. Dalam pemaparannya di Internet, Pendeta Gilbert mengatakan bahwa duduk shalat (tahiyat) itu sulit.

Faktanya, manfaat kegiatan berdoa telah banyak diteliti di seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan banyak manfaat kesehatan dari kegiatan sholat.

Khusus tasyahud atau tahiyat, gerakannya adalah duduk di tanah dengan kedua kaki ditekuk sehingga tumit menyentuh daerah bokong dan tangan diletakkan di atas lutut. Saat kita melakukan gerakan ini, otot-otot di bagian depan pergelangan kaki dan kaki menjadi tegang.

Gerakan ini meregangkan tibia, ekstensor hallucis longus (dengan jari kaki diluruskan), paha depan, dan glutes (sambil mengendurkan lutut dan pinggul). Temuan tersebut diumumkan Gazal Kamran, kepala terapi fisik dan rehabilitasi medis di Rumah Sakit Al Ain Uni Emirat Arab, dalam Researchgate.net edisi 2017 pada Kamis (18/04/2024).

Menurut Kamran, duduk dalam tasyahud memungkinkan terjadinya rentang gerak penuh pada lutut dan mencegah terbatasnya rentang gerak sendi yang sering terlihat pada pasien dengan masalah lutut degeneratif. Sendi lutut difiksasi untuk mencapai fleksi maksimal pada saat duduk tasyahud.

Duduk di antara dua jam tidur juga dikenal memiliki manfaat pencernaan. Gerakan Tasyahud meningkatkan fungsi hati dan menenangkan usus sehingga memperlancar aliran buang air besar dalam tubuh.

Selain tasyahud, telah diteliti dan dibuktikan adanya manfaat kesehatan dari seluruh aktivitas yang dilakukan dalam shalat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Binghamton University, State University of New York (USA, Binghamton), rumitnya gerakan fisik shalat, jika dilakukan secara rutin dan sesuai seharusnya.

“Gerakannya mirip dengan yoga atau latihan terapi fisik yang digunakan untuk mengatasi nyeri punggung bawah,” kata Mohammad Khasawneh, profesor dan ketua departemen sains dan teknik industri.

Penulis buku Studi Ergonomi Gerakan Tubuh Saat Sholat Muslim Menggunakan Digital Human Modeling ini mengatakan, penelitiannya hanya berfokus pada amalan Islam. Gerakan serupa ditemukan dalam ritual doa Kristen dan Yahudi, serta dalam yoga dan terapi fisik.

“Doa dapat menghilangkan stres dan kecemasan fisik, sementara ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa ritual sholat dapat dianggap sebagai pengobatan medis yang efektif untuk disfungsi neuromuskuloskeletal,” kata Khasawneh, menurut Hindustan Times.

Para peneliti menganalisis data berdasarkan model manusia digital yang dihasilkan komputer dari pria dan wanita sehat di India, Asia, dan Amerika, serta model nyeri pinggang. Hasil penelitiannya dipublikasikan di International Journal of Industrial and Systems Engineering.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Memperbaiki Kualitas Udara, Pelestarian di Wilayah TNGGP Ditingkatkan
Next post Pegas Katup Bermasalah, Hyundai Recall Palisade 2023 di Australia