Kemenparekraf Akselerasi Pembiayaan Teknologi Finansial bagi Pelaku Parekraf

Read Time:2 Minute, 9 Second

YOGYAKARTA – Untuk memaksimalkan momentum laju transformasi digital bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparkf menyelenggarakan Fintech Finance for Tourism and Creative Economy (FIFTY) 2024 di Yogyakarta yang bertujuan untuk mempercepat percepatan transformasi digital bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. penggelaran pembiayaan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif melalui financial technology dan peer-to-peer lending peer-to-peer (P2P) serta pembiayaan surat berharga yang memiliki izin OJK.

Rizki Handiani, Wakil Menteri Perindustrian dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam sambutannya mengatakan, salah satu kendala utama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah terbatasnya akses pembiayaan.

“Tujuan diadakannya program FIFTY adalah untuk memudahkan para pengusaha parkcraft mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan financial technology, baik dari P2P Lending maupun sekuritas crowdfunding yang mendapat izin dari OJK, sebagai alternatif sumber pembiayaan agar usahanya dapat berkembang. bisa diperluas lebih cepat, kata Rizki.

Berdasarkan data OJK 2024 per 31 Mei 2024, terdapat 101 platform P2P lending berizin OJK dan 17 platform pembiayaan saham/sekuritas. Menurut Ketua Pokja Pendanaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spices the World (ISUTW) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indriani Larato, Roadshow FIFTY di Yogyakarta diikuti oleh 80 pelaku industri Parekraf yang hadir pada masa lalu. .. melalui proses seleksi dari total 150 entri.

Pada tahun 2024, program FIFTY akan bekerja sama dengan MBN Consulting dan beberapa platform pendanaan financial technology yang berlisensi OJK, antara lain Bizhare.id, LBS Crowdfunding, FundEx, KoinWorks dan ALAMI Sharia. Salah satu pemateri, Angra Hayon Anujuprena (Direktur Jenderal Akses Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dalam paparannya menyampaikan bahwa beberapa kendala yang dihadapi para pelaku pariwisata dan industri kreatif adalah kurangnya sumber daya manusia, akses, terhadap permodalan dan keterampilan, serta diharapkan program FIFTY 2024 dapat membantu menyelesaikan ketiga permasalahan tersebut.

Selain Angra Hayon, FIFTY Roadshow di Yogyakarta juga menghadirkan beberapa pembicara lain, diantaranya: Reza Zolksi (CEO LBS Crowdfunding), Michael Chrismala (Bizar purchase Business), Harza Sanditio (CEO dan Co-Founder ALAMI Sharia), Rafika Rahim ( CEO dari MBN Consulting), Novandi Chen (salah satu pendiri dan CEO Ulsara), dan Ahmed Faiz (manajer pengembangan bisnis senior dari Carey).

Pemprov DIY sangat mengapresiasi terselenggaranya FIFTY Roadshow 2024 di Yogyakarta Dalam sambutannya, Kepala Kementerian Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan bahwa teknologi finansial dan digitalisasi bisnis mempunyai peranan penting dalam penciptaan pariwisata. Pekerjaan masa depan yang menghubungkan pariwisata dan rantai nilai ekonomi di Yogyakarta.

Digitalisasi dan inovasi bisnis menjadi solusi berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam skala global. Melalui FIFTY 2024 diharapkan dapat mempercepat penyaluran pendanaan kepada para pelaku industri parekraf Indonesia sehingga memberikan dampak dan manfaat seluas-luasnya bagi perkembangan industri parekraf Indonesia dan mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kim Seon Ho Rela Naikin Berat Badan 7Kg demi Eating Brothers 2
Next post Top 3 Tekno: Bocoran Produk Samsung di Galaxy Unpacked 2024 Bikin Penasaran