Kualitas Tata Kelola Keamanan Siber Indonesia Disorot

Read Time:1 Minute, 0 Second

robbanipress.co.id Tekno – Indonesia Cyber ​​Security Forum (ICSF) menyoroti kualitas tata kelola keamanan siber di Indonesia pasca serangan hacker terhadap Sistem Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2. Menurut Presiden ICSF Ordi Suteja, peretasan sistem PDNS 2 menunjukkan hal tersebut . Ada masalah tata kelola keamanan siber. Artinya ada yang tidak berjalan dengan baik, ada tata kelola yang tidak diikuti, dan manajemen risiko yang tidak dipahami, ujarnya di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Ia juga menyoroti kekurangan tersebut. Disiplin dalam tata kelola teknologi dan risikonya. “Memang tata kelola yang baik akan mengurangi risiko dan dampak ancaman siber,” ujarnya. Ardi mengatakan, serangan siber bisa terjadi di semua negara dan berpotensi mengancam keamanan nasional. Ia mengatakan peretasan PDNS 2 ini harus menyadarkan semua pihak untuk segera memperkuat keamanan siber Indonesia dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan siber dan perlindungan data pribadi. Terkait RUU (RUU) Keamanan dan Ketahanan Siber, Ardi mengatakan proses penyusunannya harus melibatkan kalangan industri, akademisi, serta pengguna teknologi dan layanan keamanan digital. karena kontennya tidak mewakili kepentingan orang banyak. Katanya: “Jika masyarakat tidak dilibatkan, maka hukum pasti akan mandul dan lamban.” Mengungkap Mitos Digital Sebuah studi baru dari Kaspersky telah mengungkap mitos digital dan sikap konsumen terhadapnya. robbanipress.co.id.co.id 5 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Raja Salman Kembali Bertugas Usai Jalani Pengobatan Pneumonia
Next post Sempat Sulit Dijual Bertahun-Tahun, Manchester United Akhirnya Bisa Depak Pemain Tak Disukai Ten Hag