Unik, Perusahaan Teknologi Ini Bikin Event Lari Ditemani Asisten Digital AI

Read Time:3 Minute, 4 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Docotel Teknologi menyelenggarakan acara lari DocoRun for Health. Hadirnya acara lari 5K dan 10K ini bertepatan dengan tumbuhnya kesadaran akan gaya hidup sehat pascapandemi yang banyak dipromosikan melalui media sosial.

DocoRun rencananya akan dilaksanakan pada Minggu, 18 Agustus 2024 di QBIG BSD City, Tangerang. Menariknya, sama seperti event lari lainnya, para peserta akan disuguhi sensasi asisten digital yang akan mengikuti para pelari hingga garis finis.

Pemanfaatan teknologi yang semarak sudah terasa saat konferensi pers acara yang berlangsung ini menghadirkan sesi tanya jawab dengan pihak penyelenggara dan asisten virtual CEO DocTel yang merupakan robot AI.

Sekadar informasi, pendaftaran acara berkelanjutan ini akan dibuka mulai 15 Maret 2024 melalui website www.docorun.id.

Docoran menargetkan 5.000 peserta dari berbagai industri, kata Nico Amon, CEO Docotel Technology Group.

Bicaralah dengan robot dan asisten virtual saat Anda berlari

Yudis Toasamu, CBO Docotel Technologies, mengatakan acara yang berlangsung ini diselenggarakan sebagai ucapan terima kasih kepada klien Docotel Group, salah satunya AI Rudder yang membahas tentang robot AI.

Docotel menawarkan pengalaman berbeda kepada peserta lomba, termasuk asisten digital yang akan menghadapi para pelari selama acara berlangsung.

“DocoRun tidak hanya sekedar ajang olahraga tetapi juga sarana untuk membangun komunitas lari yang sehat dan memberikan pengalaman unik kepada peserta dengan asisten digital saat berlari,” kata Nico Amon.

Sementara itu, berbicara mengenai kecerdasan buatan, AWS (Amazon Web Services) baru saja merilis penelitian baru yang menunjukkan bahwa pekerja di Indonesia yang memiliki keterampilan dan keahlian di bidang kecerdasan buatan akan mengalami kenaikan gaji. Lebih dari 36 persen.

Kenaikan gaji terbesar akan diberikan kepada pekerja di sektor IT dan sektor penelitian dan pengembangan. Dalam studi ini, AWS berkolaborasi dengan Access Partnership untuk melakukan studi regional.

Penelitian bertajuk Accelerating AI Skills: Preparing the Asia-Pacific Workforce for the Jobs of the Future ini melibatkan lebih dari 1.600 pekerja dan 500 perusahaan di Indonesia.

Selain kenaikan gaji yang signifikan bagi pekerja Indonesia, 98 persen pekerja juga berharap keterampilan AI yang mereka miliki akan berdampak positif pada karier mereka.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/3/2024), beberapa dampak positifnya antara lain peningkatan efisiensi kerja, minat terhadap pengembangan intelektual, dan percepatan karir.

96 persen pekerja Indonesia juga tertarik mengembangkan keterampilan AI untuk mempercepat karier mereka. Minat ini mencakup banyak generasi.

97 persen Gen Z, 98 persen Milenial, dan 93 persen Gen X ingin menguasai AI. Sementara 75 persen generasi baby boomer mengatakan mereka akan mengikuti kursus peningkatan AI jika ditawarkan.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa masyarakat secara keseluruhan akan mendapatkan manfaat dari peningkatan produktivitas, yang pada gilirannya akan meningkatkan upah bagi pekerja terampil,” kata Abhineet Kaul, direktur Access Partnership.

Transformasi AI yang terjadi di seluruh Indonesia juga dikatakan luar biasa. Hampir semua perusahaan memperkirakan bahwa mereka akan menjadi organisasi yang didukung AI pada tahun 2028.

Sebagian besar perusahaan (98 persen) percaya bahwa departemen TI mereka akan mendapatkan manfaat paling besar. Namun tidak hanya itu, departemen R&D, operasional bisnis, penjualan dan pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan hukum juga diharapkan mendapatkan manfaat serupa.

Studi ini juga menunjukkan bahwa kecerdasan buatan generatif telah menarik perhatian masyarakat umum dalam satu tahun terakhir. Teknologi ini juga telah mengubah tempat kerja di Indonesia.

98 persen perusahaan dan pekerja yang disurvei memperkirakan bahwa mereka akan menggunakan alat AI generatif dalam pekerjaan mereka dalam lima tahun ke depan.

82 persen perusahaan menyebut inovasi dan kreativitas sebagai manfaat utama AI generatif, sementara 78 persen percaya teknologi ini akan meningkatkan kinerja dan 70 persen mengatakan teknologi ini dapat mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang.

“AI Generatif menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mentransformasi bisnis di seluruh Indonesia, dan penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan AI sangat penting bagi angkatan kerja di masa depan,” kata Emmanuel Pillai, Kepala Pelatihan dan Sertifikasi AWS ASEAN.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Duta Pertiwi Kantongi Pendapatan Rp 3,86 Triliun, Tumbuh 28% pada 2023
Next post Apa Itu Teknologi Baterai LFP yang Ditanya Gibran ke Cak Imin di Debat Cawapres