AKR Corporindo Tebar Dividen Interim 2024 Rp 50 per Saham

Read Time:3 Minute, 51 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 986,85 miliar untuk tahun buku 2024.

Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis pada Jumat (26/7/2024), PT AKR Corporindo Tbk akan membagikan dividen interim sebesar Rp50 per saham. Pembagian dividen interim sesuai dengan keputusan Direksi yang disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 24 Juli 2024.

Perseroan membagikan dividen interim tahun 2024 dengan mempertimbangkan data keuangan per 30 Juni 2024, antara lain laba bersih yang dapat diatribusikan kepada unit induk sebesar Rp1 triliun, laba tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp9,41 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp14,21 triliun. Jadwal pembagian dividen

Berikut jadwal pembagian dividen AKR Corporindo tahun 2024: 2 Agustus 2024 Tanggal ex-dividen di pasar reguler dan negosiasi. Tanggal ex-dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Agustus 2024. Tanggal dividen di pasar uang 6 Agustus 2024 Tanggal ex-dividen di pasar tunai 7 Agustus 2024 6 Agustus 2024 16.00 Tanggal pembayaran dividen 15 Agustus 2024 Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen tunai

Pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, saham AKRA menguat 0,33 persen ke Rp 1.510 per saham. Harga saham AKRA dibuka flat di Rp 1.505 per saham. Harga saham AKRA berada pada level tertinggi Rp 1.520 dan terendah Rp 1.510 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.740 jam dengan volume perdagangan 306.717 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 46,3 miliar.

 

 

Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp18,85 triliun pada semester I 2024, turun 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp19,85 triliun.

Mengutip keterangan resmi perseroan, Kamis (25/7/2024), penurunan pendapatan disebabkan oleh beberapa faktor pelemahan ekonomi, antara lain normalisasi harga jual rata-rata dan kondisi cuaca yang mempengaruhi operasional pelanggan. Normalisasi harga terjadi pada segmen bahan kimia secara umum. Perseroan memperkirakan situasi ini akan membaik pada semester II 2024.

“Perusahaan menerapkan model bisnis penetapan harga berbasis formula dengan MOPS, di mana Perusahaan meneruskan harga produk kepada pelanggan sehingga dapat mengelola risiko harga dan biaya.”

Segmen kawasan industri menghasilkan pendapatan dari penjualan tanah sebesar Rp509 miliar atau meningkat 5,6 persen. Pendapatan utilitas meningkat menjadi Rp 75 miliar atau 92 persen dibandingkan tahun lalu seiring dengan perluasan operasi penyewa JIIPE, sehingga mendorong permintaan utilitas termasuk listrik, air, dan lainnya. Total pendapatan segmen Kawasan Industri meningkat 10 persen menjadi Rp 673 miliar.

Sementara pendapatan kawasan pelabuhan JIIPE tercatat sebesar Rp174 miliar sehingga memberikan kontribusi sebesar Rp31 miliar kepada perseroan.

Beban pokok penjualan dan pendapatan semester I 2024 turun 5 persen menjadi Rp17,06 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp18,04 triliun.

 

Laba kotor turun 12 persen menjadi Rp1,58 triliun pada semester I 2024 dari Rp1,81 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban operasional turun 5 persen menjadi Rp435 miliar dari Rp456 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan demikian, laba usaha berkurang 15 persen dari Rp1,35 triliun pada semester I 2023 menjadi Rp1,14 triliun pada semester I 2024.

Laba periode berjalan pemilik entitas induk turun 2,7 persen menjadi Rp1 triliun pada semester I 2024 dari Rp1,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih tahun berjalan turun 3 persen dari Rp1,03 triliun pada semester I 2023 menjadi Rp1 triliun pada semester I 2024. Dengan situasi tersebut, laba per saham turun 3 persen menjadi Rp50,82 dari periode yang sama. Tahun sebelumnya. Rp 52,23.

Total ekuitas meningkat menjadi Rp14,21 pada semester I Desember 2023 hingga 2024 yakni Rp14,04 triliun. Liabilitas perseroan turun menjadi Rp14,28 triliun pada semester I 2024 dari Rp16,21 triliun pada Desember 2023. Perseroan mencatatkan penurunan liabilitas akun jangka pendek sebesar 20 persen menjadi Rp 10 triliun dibandingkan 31 Desember 2023.

 

Perseroan melunasi obligasi Seri C Tahap I senilai Rp37 miliar pada 7 Juli 2024. Perseroan tetap menjaga rasio liabilitas terhadap total aset (DEA) sebesar 0,5 kali dan rasio lancar yang sehat sebesar 1,7 kali. Perseroan mempertahankan ROE sebesar 18% dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) sebesar 1,3 kali dan utang ekuitas sebesar 0,3 kali.

PT AKR Corporindo Tbk mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp4,82 triliun per 31 Desember 2023 hingga 30 Juni 2024 sebesar Rp6,53 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, saham AKRA menguat 0,33 persen ke Rp 1.510 per saham. Harga saham AKRA dibuka flat di Rp 1.505 per saham. Harga saham AKRA berada pada level tertinggi Rp 1.520 dan terendah Rp 1.510 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.740 jam dengan volume perdagangan 306.717 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 46,3 miliar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kondisi Terkini Putra Darius Sinathrya Usai Dilarikan ke Rumah Sakit
Next post Habitat Orangutan di Indonesia: Sumatera vs Kalimantan, Mana yang Lebih Luas?