Mau Bantu Tangani Peretasan PDNS 2, Yohanes Nugroho Justru Diremehkan

Read Time:1 Minute, 58 Second

robbanipress.co.id Tekno – Pakar keamanan siber Teguh Aprianto mengatakan, ada pengguna yang ingin membantu dalam peretasan Pusat Data Nasional atau PDNS 2, namun tak digubris oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Awalnya, PDNS 2 disusupi ransomware yang menyebabkan banyak layanan publik lumpuh. Insiden tersebut mempengaruhi lebih dari 200 layanan pemerintah, termasuk layanan imigrasi seperti paspor dan aplikasi visa, yang disebabkan oleh Brain Chiper Ransomware, versi Lockbit 3.0, yang diklaim oleh kelompok LockBit Rusia. Kasus peretasan PDNS 2 menimbulkan kekhawatiran akan kerentanan sistem keamanan siber Indonesia. Teguh Aprianto mengatakan guru-guru yang ingin membantu Kemenkominfo menangani peretasan PDNS 2 ini adalah para programmer papan atas, mempunyai nama besar dan terkenal di bidangnya. “Pakar lain melakukan pekerjaannya dengan baik. Orang Indonesia tapi sekarang tinggal di Thailand. Namanya Pak Yohanes Nugroho, ujarnya dikutip di YouTube Deddy Corbuzier, Rabu 10 Juli 2024. Sesuai keterangannya, Yohanes Nugroho ingin membantu Kementerian Komunikasi dan Informatika secara sukarela memulihkan data-data yang tersimpan. . diretas. “Kamu ingin menjadi sukarelawan.” “Karena menurut kami kemungkinan data ini tidak akan dikembalikan,” tegasnya kepada John Nugroho menurut Teguh Aprianto yang merupakan insinyur sakti yang bertugas memusnahkan permintaan. sampel saja. dibutuhkan dalam pekerjaan yang semestinya diarahkan oleh Budi Arie Setiadi “LockBit memberikan kasus PDN yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dia (Johanes Nugroho) adalah seorang reverse engineer profesional. Jadi saya biasanya membatalkan permintaan tersebut. Anda memerlukan satu sampel ransomware. “Kapan setelah itu , dia meminta temannya untuk membantunya, namun teman tersebut meminta bantuan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujarnya, berdasarkan laporannya, niat Yohanes Nugroho tidak diterima bahkan diremehkan oleh Kominfo. Dia (Kominfo ) menjawab ‘kalau orang terbiasa ganti rekayasa pasti tahu “Kenapa cari (sampel) di mana-mana,” kata Teguh Aprianto berkata dan berpikir bahwa orang dari Departemen Komunikasi dan Informatika yang menanggapi John Nugroho dan kalimat seperti itu adalah ada yang tidak mau ditolong “(Kami) tidak dikasih (sampel). Betul, malah sotoy, kayak orang bodoh,” ujarnya. Yohanes Nugroho beberapa kali menyampaikan keluh kesahnya terkait peretasan PDNS 2 melalui akun LinkedIn miliknya. Ternyata PDNS 2 diserang oleh ransomware EMBNI: LockBit di Windows. (menggunakan Salsa20) dan Babuk dan hypervisor ESXI (menggunakan Sosemanuk) kunci yang diberikan adalah ESXI. dan PDNS 2 tidak dapat menemukan data ASN yang bocor dan dijual, DPR Kritik Pemerintah dalam Menangani Kejahatan Siber DPR Indonesia seharusnya memiliki kebijakan atau undang-undang yang mengatur keamanan dan ketahanan siber (KKS) karena dan, pengelolaan data memilikinya. dibuat berkali-kali robbanipress.co.id.co.id 12 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Brunei Darussalam: Destinasi Pendidikan Menjanjikan dengan Biaya Kuliah yang Terjangkau
Next post Mobil Hybrid Diklaim Masih Belum Efisien Kurangi Emisi Gas Buang