Mobil Hybrid Diklaim Masih Belum Efisien Kurangi Emisi Gas Buang

Read Time:1 Minute, 49 Second

JAKARTA, robbanipress.co.id – Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih (ICCT) dalam studinya mencatat bahwa kendaraan hibrida mengeluarkan lebih banyak emisi berbahaya daripada kendaraan listrik murni. Artinya kendaraan hybrid masih belum efisien dalam menurunkan emisi.

Di Amerika Serikat, rata-rata mobil model tahun 2024, yang biasanya merupakan mobil hibrida yang dapat diisi dayanya sendiri, mengeluarkan gas rumah kaca 2,2 kali lebih banyak (sedan) dan 2,5 kali (SUV) (SUV) dibandingkan BEV.

Selain itu, kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) mengeluarkan emisi dua kali lebih banyak. Dan SUV bermesin pembakaran internal (ICE) mengeluarkan emisi 3,5 kali lebih banyak dibandingkan BEV setara.

Angka-angka ini didasarkan pada kendaraan yang ditenagai oleh jaringan listrik saat ini. Namun jika dibandingkan dengan kendaraan listrik sepenuhnya, SUV di segmen hybrid mengeluarkan bahan bakar sekitar 4,9 kali lebih banyak.

Jumlah tersebut sangat banyak, dan ICE SUV menghasilkan emisi gas rumah kaca 6,7 ​​kali lebih banyak sepanjang siklus hidupnya.  ICCT menyatakan bahwa emisi bersih gas rumah kaca dicatat sepanjang siklus hidup kendaraan.

Hal ini mencakup produksi baterai dan kendaraan, produksi bahan mentah dan bahan bakar, penggunaan kendaraan, dan pembuangan limbah yang sudah habis masa pakainya. Tindakan komprehensif ini dengan jelas menunjukkan dampak mobil terhadap lingkungan.

Studi terbaru ini memperbarui analisis tahun 2021, yang menemukan bahwa pada tahun 2021 AS Siklus hidup rata-rata BEV ukuran menengah yang dijual adalah 57 hingga 68 persen lebih pendek dibandingkan kendaraan ICE setara, dan bervariasi tergantung pada jaringan pengisian daya yang digunakan.

Sebagai perbandingan langsung, angka terbaru pada tahun 2024 menunjukkan bahwa BEV akan 66 hingga 74 persen lebih bersih dibandingkan pesaing ICE mereka, atau hingga 85 persen lebih bersih ketika listrik terbarukan disertakan.

ICCT juga memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, manfaat BEV terhadap lingkungan akan semakin besar. Secara khusus, mulai tahun 2030, emisi siklus hidup SUV ICE diproyeksikan menjadi 7,5 kali lebih tinggi dibandingkan BEV bertenaga terbarukan serupa.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa PHEV dan HEV memiliki peluang yang jauh lebih terbatas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dibandingkan BEV. Tiga Model Kendaraan Listrik Wuling Bidik Segmen Pasar Berbeda Produsen otomotif asal Tiongkok, Wuling, memperkenalkan berbagai lini kendaraan listrik dengan desain inovatif dan fitur teknologi serupa untuk pasar Indonesia robbanipress.co.id.co.id 14 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mau Bantu Tangani Peretasan PDNS 2, Yohanes Nugroho Justru Diremehkan
Next post Kemenko PMK: Pramuka Jadi Pilihan Bagi Siswa, Wajib Bagi Sekolah