PMI Terjun Langsung Tangani Pengungsi Gaza yang Sakit
robbanipress.co.id, Jakarta Palang Merah Indonesia (PMI) bermitra dengan Gaza Medical Aid Institute menyediakan tenda hingga tenda keliling dan door to door bagi pengungsi di Gaza. Melalui langkah ini, pengungsi yang sakit dapat memperoleh perawatan medis.
Menurut Arifin Muh Hadi, ketua kelompok bantuan kemanusiaan PMI untuk Gaza, ketersediaan layanan keliling ini dapat mendekatkan kesehatan kepada pasien di Gaza.
Arifin Muh Hadi dalam keterangannya, Senin (12/2/2024) mengatakan pihaknya menyediakan pintu tenda bagi warga yang sakit namun tidak bisa mencapai rumah darurat medis.
Arifin yang tinggal di perbatasan Rafah dengan Palestina mengatakan, layanan kesehatan keliling PMI yang pertama ini ditujukan untuk membantu ribuan pasien. Ketika tujuan tersebut tercapai, PMI akan terus menyediakan layanan kesehatan ini dan fokus pada lebih banyak tempat penampungan darurat. Tim PMI tiba di Gaza
Ridwan Sobri Karman, direktur Unit Penanggulangan Bencana PMI Pusat yang berbasis di El Arish mengatakan bahwa PMI mengirimkan dua tim dokter dan perawat untuk mengelola layanan kesehatan melalui telepon.
“Tim medis kami yang ikut PMI di Gaza terdiri dari 2 tim. Masing-masing tim didukung oleh 1 dokter dan 2 perawat. Ridwan Sobri mengatakan, “Dua tim medis ini menyasar banyak keluarga pengungsi di Rafah, Gaza, dan Isuni,” kata Ridwan Sobri.
Memasuki hari ke-128, serangan Israel ke Gaza, Palestina, telah menyebabkan kehancuran banyak tempat di Jalur Gaza. Termasuk banyak rumah sakit yang tak luput dari serangan dan pemboman yang dilakukan pasukan pendudukan.
Dalam pernyataannya, UNRWA mengatakan bahwa akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi telah berkurang akibat pendudukan Israel, dengan terbatasnya akses terhadap listrik dan air. Saat ini, hanya empat dari 22 pusat kesehatan UNRWA yang beroperasi.
Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang tidak biasa. Selain itu, cuaca dingin saat ini dan sanitasi yang buruk membuat banyak pengungsi jatuh sakit. Oleh karena itu, menurut Antara, layanan kesehatan menjadi kebutuhan bagi warga Gaza yang berada di kamp pengungsian.