Franc Swiss dan Yen Jepang jadi Buruan Usai Israel Serang Iran

Read Time:2 Minute, 48 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Gelombang penghindaran risiko melanda pasar pada Jumat (19/4), dengan investor kini mencari aset-aset safe-haven tradisional seperti franc Swiss dan yen Jepang menyusul laporan serangan Israel terhadap bandara di Iran.

Mengutip Investing.com, Jumat (29/4/2024) pasar awalnya bereaksi keras terhadap berita tersebut, yang memicu aksi jual besar-besaran pada aset berisiko, kenaikan harga minyak dan emas global, dan berujung pada reli obligasi AS Kas. mata uang yang aman

Beberapa dari tindakan ini kemudian ditarik ketika muncul rincian mengenai serangan terbaru Israel terhadap Iran.

Namun, franc Swiss, mata uang safe-haven tradisional, naik 1% pada awal sesi menjadi 0,9089 per USD, naik 0,35% pada hari itu.

Pergerakan franc Swiss lebih tajam terhadap euro, dengan mata uang Eropa terakhir melemah 0,4% terhadap franc di 0,96685, setelah sebelumnya melemah sebanyak 1,5%.

Yen Jepang menguat hampir 0,2% menjadi 154,38 per dolar AS setelah menguat lebih dari 0,6% sebagai reaksi spontan terhadap laporan serangan Israel ke Iran.

“Sangat jelas bahwa pasar sedang gelisah,” kata Moh Seong Sim, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore.

“Saya pikir pasar sedang dalam mode beralih ke aset-aset yang lebih aman pada tahap ini. Saat ini, kita masih dalam situasi di mana kita mengetahui sesuatu telah terjadi. Namun Anda harus memahami sejauh mana dampak pembalasannya,” katanya.

Sementara itu, dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko jatuh ke posisi terendah dalam lima bulan.

Nilai tukar AUD terakhir turun 0,3% pada $0,64015, sedangkan NZD turun 0,31% pada $0,58825.

“Saya pikir apa yang terjadi di Timur Tengah menjadikan titik balik inflasi global menjadi lebih nyata,” kata Damian Boe, kepala strategi makro di Barrenzoi.

Serangan balasan Israel terhadap Iran pada Jumat 19 April 2024 akan menambah tekanan terhadap rupee. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi memperkirakan rupiah akan melemah hingga 108 poundsterling pada penutupan perdagangan Kamis, 18 April 2024.

Berdasarkan data terupdate dari Google, nilai tukar Rupee sempat diperdagangkan pada level 16.270 per dolar AS pada Jumat, 19 April 2024 siang. Nilai tukar rupee menguat 0,22 persen.

 “Rupiah pagi ini diperkirakan melemah sekitar 108 poin, menandakan perang di Timur Tengah luar biasa,” kata Ibrahim kepada awak media di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Selain itu, serangan balasan Israel terhadap Iran juga akan meningkatkan harga jual emas. Diperkirakan harga emas dunia mencapai 2.500 dollar AS per troy ounce.

“Saat ini ada kemungkinan kuat harga dolar AS akan mencapai level tertinggi 2.500,” ujarnya.

Ibrahim mengatakan penguatan dolar AS dan kenaikan harga emas menandakan investor terus memilih instrumen investasi yang aman. Setelah itu, ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah meningkat akibat konflik Iran-Israel.

Jadi safe haven dijadikan penutup. Mudah-mudahan Iran tidak melakukan serangan lagi untuk menstabilkan perekonomian dunia, tegas Ibrahim.

Sebelumnya, rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran, menurut jaringan AS ABC News, mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya.

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan di Isfahan ketika pertahanan udara diaktifkan dan penerbangan ditangguhkan di beberapa wilayah, termasuk Teheran dan Isfahan.

Sejauh ini, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat 19 April 2024, belum ada laporan adanya korban jiwa. Namun Iran belum memberikan tanggapan resmi.

Israel berjanji akan membalas setelah Iran melakukan serangan drone dan rudal ke negara itu pada Sabtu, 13 April 2024, setelah serangan Israel di kompleks konsulat Iran di Damaskus menewaskan seorang komandan militer.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 15 Pilihan Mobil di Bawah 100 Juta, Murah, Berkualitas, dan Cocok untuk Keluarga
Next post Tablet Berusia 3.500 Tahun Ditemukan, Isinya Daftar Belanja