Jadi Pilihan Menu Buka Puasa Sehat, Kenali 5 Manfaat Kurma
robbanipress.co.id, Jakarta – Salah satu makanan yang mudah ditemui saat Ramadhan tiba adalah kurma. Buah khas Timur Tengah ini identik dengan bulan puasa. Rasa manis dan teksturnya yang lembut membuatnya cocok dijadikan menu berbuka puasa.
Bahkan, Nabi juga menasihati umat Islam untuk berhenti berpuasa dengan kurma. Menurut riwayat Anas bin Malik, kita mengetahui bahwa Nabi (saw) menggunakan matahari untuk berdoa.
“Rasura berbuka pada hari basah sebelum shalat (Furr) jika tidak ada, berbuka pada hari kemarau jika tidak ada, berbuka dengan air Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi dan Hakim).
Daging kurma kaya akan vitamin, termasuk vitamin B dan C. Selain itu, kurma kaya akan mineral seperti potasium, magnesium, tembaga, dan selenium.
Meskipun kurma tinggi gula (terutama glukosa dan fruktosa), kurma rendah lemak dan natrium. Selain itu, buah-buahan ini kaya akan serat dan antioksidan.
Menurut Forbes, kurma memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Allison Tepper, ahli gizi di Washington, D.C., dan pemilik Tepper Nutrition, merekomendasikan untuk menambahkan kurma ke dalam menu harian Anda karena tidak hanya enak, tetapi juga memberi energi. Sumber Antioksidan
Tepper yang juga mengajar di departemen kesehatan American University mengatakan kurma memiliki senyawa alami yang berperan sebagai sumber antioksidan.
“Kurma merupakan sumber antioksidan, yaitu senyawa alami yang membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan dapat ‘membantu melawan penyakit’ dalam tubuh dan membantu ‘mengurangi peradangan’,” jelas Tepper.
Hal ini didukung oleh fakta bahwa penelitian sebelumnya menemukan bahwa kurma mengandung polifenol, sejenis antioksidan, di antara buah-buahan kering. Karena aktivitas antioksidannya, polifenol dapat melindungi terhadap kanker tertentu serta diabetes, penyakit jantung, dan penyakit neurodegeneratif. Oleh karena itu, salah satu manfaat sayur mayur adalah sebagai sumber antioksidan yang baik.
Kurma merupakan sumber makanan bergizi, yang membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
Meski begitu, Tepper mengingatkan bahwa ada banyak manfaat dari mengonsumsi serat. “
“Jangan berlebihan karena bisa berdampak negatif,” kata Tepper. Efek samping dari mengonsumsi terlalu banyak serat, atau mengonsumsinya terlalu cepat, dapat berupa kembung, gas, atau diare.
Sue-Ellen Anderson-Haynes, ahli gizi dan pendiri 360GirlsWomen LLC, sebuah perusahaan kesehatan dan kebugaran untuk anak perempuan dan perempuan, menjelaskan bahwa kurma juga merupakan sumber prebiotik, yaitu “makanan yang baik untuk bakteri usus.”
“[Prebiotik] bertindak sebagai bahan bakar bagi bakteri baik di usus dan membantu melindungi integritas usus,” kata Anderson-Haynes.
“Semua buah seperti kurma melindungi usus.”
Kurma juga berpotensi meningkatkan kesehatan jantung karena nutrisinya, terutama yang mengandung antioksidan, serat, dan nutrisi lainnya.
“Saya tidak ingin mengatakan bahwa satu makanan dapat membuat atau menghancurkan segalanya, tapi kita tahu bahwa antioksidan sering berkontribusi terhadap kesehatan jantung,” kata Tepper.
Pada saat yang sama, serat membantu mengendalikan kadar kolesterol.
“Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat dapat melindungi jantung Anda dengan mengurangi jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh Anda,” kata Anderson-Haynes.
Terakhir, magnesium dan potasium dalam sayuran masa kini mungkin memiliki manfaat bagi jantung.
Selain itu, kurma kaya akan magnesium dan potasium, yang dapat membantu meningkatkan aliran darah dengan merelaksasi atau melebarkan pembuluh darah, yang penting untuk kesehatan jantung, kata Anderson-Haines.
Anderson-Hayes mengatakan bahwa makan kurma selama kehamilan dapat membantu proses persalinan.
Sebuah studi kecil pada tahun 2017 menemukan bahwa makan kurma di akhir kehamilan membantu mengurangi persalinan dan mengurangi kebutuhan oksitosin, bahan kimia yang membantu mempercepat persalinan.
Sementara itu, sebuah penelitian kecil pada tahun 2011 menunjukkan bahwa makan kurma saat hamil dapat membantu rahim berkontraksi dan melebarkan rahim agar lebih mudah.
Namun penelitian mengenai peran tanggal dalam persalinan masih kurang.
“Penelitian lebih lanjut, terutama uji coba terkontrol secara acak, diperlukan,” kata Anderson-Haines.
“Saat orang mencari makanan [bergula] lainnya, kurma digunakan untuk dipanggang hanya untuk menambah rasa,” kata Tepper tentang banyaknya cara memakan kurma.
Misalnya, kurma dapat ditambahkan ke kue dan brownies, atau sebagai pengganti gula rafinasi atau tambahan.
Anderson-Haines mengatakan meskipun kurma enak, kurma merupakan makanan dengan indeks glikemik rendah, yang juga menjadikannya makanan pembuka yang bermanfaat.
“Kurma memiliki GI atau indeks glikemik yang rendah, rata-rata 42, yang berarti gula darah naik perlahan setelah makan, menjadikannya camilan yang enak bagi mereka yang ingin mengontrol gula darahnya dengan lebih baik. Porsi per orang),” Anderson- kata Haines.