BBM Rendah Sulfur Bakal Uji Coba di SPBU Jakarta

Read Time:1 Minute, 51 Second

robbanipress.co.id, Jakarta, Chief Executive Officer PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan kesiapannya terkait produk bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur baru PT Pertamina (Persero).

Oh siap, baru selesai koordinasi dengan tim, kami akan dukung, kata Taufik kepada wartawan di GRHA Pertamina, Rabu (17/07/2024).

Sedangkan produk rendah sulfur akan bersumber dari Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kata dia, KPI akan mengalokasikan hingga 900 ribu barel.

Selain itu, rencana uji coba peluncuran produk baru ini dijadwalkan pada September di 3 SPBU di Jakarta. Taufik menegaskan, produk baru tersebut adalah bahan bakar solar (solar) dengan spesifikasi 50 ppm dan bukan bensin.  “Di Jakarta ada 3 SPBU. Ambil ke Balongan karena Balongan sulfurnya sangat rendah,” jelasnya. Koordinasi rencana Menteri Airlangga

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditanya mengenai rencana peluncuran bahan bakar rendah sulfur jenis baru, Menko Airlangga mengatakan ada tanda-tanda positif terkait hal tersebut.

Hal ini dikarenakan standar Euro 4 yang mensyaratkan kandungan sulfur yang rendah pada bahan bakar yang digunakan, yaitu sekitar 50 ppm.

“Iya, sepanjang standar Euro 4 mensyaratkan bahan bakar yang rendah sulfur dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus),” ujarnya.

 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan soal rencana bahan bakar minyak (BBM) baru yang disebut-sebut lebih ramah lingkungan.

“Saat ini emisi di udara kita banyak sekali, lalu bagaimana kita mengurangi pola hidup sehat? Alternatifnya adalah menggunakan bahan bakar yang rendah sulfur,” kata Arifin Tasrif dalam pertemuan di kantor Kementerian ESDM, Jumat. (7/12/2024).

Ia mengatakan, pemerintah belum berencana memproduksi bahan bakar jenis baru dalam waktu dekat. Sebab, pihaknya masih mencari formula yang tepat untuk menurunkan kandungan sulfur pada bensin.

“Jadi kita cari blending agent yang bisa menurunkan kandungan sulfurnya. Saat ini kita masih di 500ppm. Kalau Euro 5 harusnya di bawah 50. Ada biayanya. Tapi kilang kita di Balikpapan belum selesai, jelas Arifin.

 

Menteri Arifin menegaskan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan pemerintah akan mengurangi pembelian BBM pada 17 Agustus. “Belum ada pembatasan, belum,” ujarnya.

Arifin menegaskan, rencana tersebut masih menunggu pembahasan lebih lanjut baik skema maupun aturannya. Sebab, pemerintah ingin penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. “Pertama kita asah subsidinya, kita ingin mencapai target, supaya bisa lebih dalam lagi,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post China Produksi Robot Mirip Manusia, Wajahnya Bisa sesuai Request
Next post Dukung IKN, United E-Motor Buka Diler Baru di Balikpapan