ChatGPT Down Bikin Pengguna Berbondong-bondong Pindah ke Gemini

Read Time:2 Minute, 23 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Tak lama kemudian, chatbot AI yang dikembangkan oleh OpenAI, ChatGPT, mengalami crash dan tidak dapat diakses pengguna selama berjam-jam.

Rupanya, hal ini juga membuat pesaing ChatGPT, Google Gemini AI, sibuk dengan pengunjung.

Dikutip dari Gizmochina Minggu (7/6/2024) Berdasarkan data QR Code Generator, setidaknya hits Gemini meningkat 60 persen pada 4 Juni, sedangkan ChatGPT turun.

Rata-rata pencarian harian Gemini meningkat sekitar 204.991 pencarian. Namun, seiring menurunnya ChatGPT, jumlah penelusuran Internet untuk Gemini melonjak menjadi 327.058 penelusuran.

Hal ini menunjukkan bahwa pengguna mencari alternatif AI generasi berikutnya di platform lain.

Menariknya, peningkatan penelusuran Gemini juga dibarengi dengan peningkatan penelusuran “ChatGPT down” selama periode yang sama, yang menunjukkan hubungan yang jelas antara keduanya.

Laporan Situs Web DownDetector Discovery ChatGPT Pemadaman dimulai pada pukul 08:00 waktu London pada tanggal 4 Juni.

Selain pencarian Gemini yang semakin meningkat, netizen juga mencari opsi lain untuk menggunakan AI. Pencarian Microsoft Copilot sedang meningkat.

Meskipun rata-rata penelusuran biasanya sekitar 11.090 penelusuran, saat ChatGPT turun, jumlah tersebut meningkat menjadi 16.677 penelusuran (meningkat sebesar 5 persen).

Demikian pula, penelusuran untuk “Opsi ChatGPT” melonjak menjadi 11.000 penelusuran dalam beberapa jam pertama setelah pemadaman listrik. Rata-rata pencarian harian untuk “Alternatif ChatGPT” hanya 898 pencarian.

CEO QR Generator Marc Porcar mengatakan opsi pencarian lanjutan ChatGPT tampaknya mengakui upaya Google untuk memposisikan dirinya sebagai pemain kunci dalam AI generatif.

“Tren paralel yang jelas antara terobosan ChatGPT dan lonjakan penelusuran Gemini menunjukkan bahwa orang-orang melihat Gemini sebagai alternatif yang jelas,” kata Porcar.

Dia juga mencatat bahwa dengan tidak adanya ChatGPT, pengguna dengan cepat beralih ke Gemini, membuktikan potensinya sebagai pesaing yang kuat.

Perlu diperhatikan bahwa OpenAI ChatGPT kini memiliki 180 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Hal ini menjadikan ChatGPT sebagai chatbot AI generasi yang paling banyak digunakan di dunia.

Sementara itu, Gemini dari Google akan diluncurkan pada akhir tahun 2023 dan akan menjadi penerus LaMDA dan PaLM 2. Alphabet juga memiliki Gemini Ultra sebagai opsi lain untuk GPT-V4 OpenAI.

Sementara itu, aplikasi obrolan AI populer OpenAI, ChatGPT, down tadi malam. Hal ini menyebabkan pengguna mengeluh tidak bisa menggunakan layanan ChatGPT.

 Menurut halaman pencarian situs web DownDetector, masalah paling umum dengan ChatGPT tidak aktif adalah situs web dan aplikasi yang tidak dapat diakses.

Beberapa pengguna mengakui bahwa layanan tersebut berhasil beberapa jam kemudian, namun sebagian besar masih mengeluh tentang sulitnya mengakses ChatGPT.

Pengembang ChatGPT, OpenAI, telah mengakui bahwa layanan chatbot sedang tidak aktif. Melalui laman statusnya, OpenAI juga mengungkapkan sedang menyelidiki penyebab kegagalan layanan ChatGPT.

Sementara itu, seperti dilansir Rabu (4/5/2024), dekripsi ChatGPT OpenAI berkurang setelah perusahaan memperluas akses ChatGPT GPT-4o ke seluruh pengguna secara gratis. Sebelumnya layanan ini hanya bisa dinikmati oleh pengguna ChatGPT berbayar.

Sekadar informasi, GPT-4o menyediakan ChatGPT dengan kemampuan yang sama seperti pengguna berbayar. Perubahan OpenAI untuk mengaktifkan akses GPT-4o dapat menyebabkan masuknya pengguna dan membanjiri server.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Toyota Yakin Insentif Mobil Hybrid Bikin Masyarakat Beralih ke Kendaraan Ramah Lingkungan
Next post Dirayakan Hari Ini oleh Masyarakat Jawa, Begini Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat