Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri, Kemenkes Terjunkan Tim Investigasi
JAKARTA – Seorang mahasiswi PPDS FK Undip Prodi Anestesi ditemukan tewas di ruang tamunya di Semarang. Korban dikatakan bunuh diri karena dianiaya berkali-kali oleh orang yang lebih tua.
Polisi yang mendalami lokasi kejadian, tepatnya di ruang tamu korban di Lempongsari, Semarang, Jawa Tengah, menduga korban bunuh diri dengan cara disuntik dan diduga telah dianiaya.
Baca Juga: Selain Bully, Ini Alasan Dokter Muda PPDS FK Undip Rawan Bunuh Diri
Korban ARL, 30 tahun, ditemukan tewas pada Senin 12 Agustus 2024 pukul 23.00 WIB. Korban tergeletak miring saat polisi menemukannya. Wajah dan pahanya membiru.
Kementerian Kesehatan bereaksi cepat atas kejadian bunuh diri mahasiswa program studi Anestesi Undip yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Khusus (PPDS) di RSUD Kariadi.
Baca Juga: Viral Dokter Muda FK Undip Sumpah Bunuh Diri, Netizen: Kerja 18 Jam Ikut PPDS
Kementerian Kesehatan mengirimkan tim investigasi yang dipimpin Irjen Kementerian Kesehatan (Mofiftis) ke RSUD Kariyadi.
Tim berangkat ke RS Kariadi untuk menyelidiki pemicu penyerangan untuk mengetahui apakah ada unsur kekerasan, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril, Kamis (15/8/2024).
Syahril mengatakan, proses pemeriksaan ini juga dikoordinasikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Mekarim, selaku kementerian yang bertanggung jawab di bidang pengembangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dalam hal ini selaku pembina Undip.
Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Undip Dilaporkan Bunuh Diri Akibat Bullying, Kemenkes Hentikan Program Penelitian Anestesi