Top 3 Tekno: Samsung Ajak Pengguna iPhone Jajal Galaxy AI Jadi Sorotan
robbanipress.co.id, Jakarta – Melalui pembaruan aplikasi Try Galaxy, Samsung ingin masyarakat (termasuk pengguna iPhone) melihat apa yang bisa dilakukan Galaxy AI sebelum beralih ke pengguna seri Galaxy S24.
Informasi tersebut menjadi perhatian pembaca channel Tekno robbanipress.co.id kemarin, Jumat (3/1/2024).
Kabar populer lainnya datang dari sederet gadget unik yang dihadirkan di ajang MWC 2024 Barcelona.
Lebih jelasnya simak tiga berita terpopuler channel Tekno robbanipress.co.id di bawah ini.
1. Samsung mengajak pengguna iPhone untuk mencoba Galaxy AI dengan pembaruan pada aplikasi Try Galaxy
Setiap tahunnya, Samsung selalu menghadirkan inovasi-inovasi baru yang menjadi fitur andalan smartphone andalannya. Tahun lalu misalnya, Samsung memperkenalkan kamera utama 200 MP dan penggunaan chipset Snapdragon untuk Galaxy.
Sedangkan di tahun 2024, Samsung akan menghadirkan AI pada smartphone andalan terbarunya, Galaxy S24. Perusahaan memperkenalkan kecerdasan buatan di smartphone, Galaxy AI.
Galaxy AI hadir untuk membantu pengguna berkomunikasi lebih mudah dan menampilkan konten hanya melalui smartphone, bahkan saat ponsel tidak terkoneksi dengan layanan internet.
Namun, bagaimana Samsung memastikan pengguna smartphone merek lain seperti iPhone bisa mencoba fitur Galaxy AI?
Rupanya Samsung memperkenalkan aplikasi bernama Try Galaxy. Aplikasi ini sebenarnya sudah ada sejak lama.
Namun, dengan peningkatan Galaxy AI pada seri S24, Samsung telah memperbarui aplikasi Try Galaxy. Oleh karena itu, pengguna iPhone dan merek Android lainnya bisa mencoba fitur Galaxy AI.
Mengutip Gizchina, Kamis (29/2/2024), dengan memperbarui aplikasi Try Galaxy, Samsung ingin masyarakat melihat sekilas apa yang bisa dilakukan Galaxy AI sebelum mereka ingin menjadi pengguna seri Galaxy S24.
Baca lebih lanjut di sini
MWC tahun ini lebih cenderung memamerkan konsep smartphone yang tidak akan dijual secara umum, dibandingkan memperkenalkan smartphone yang akan mulai dijual.
Mobile World Congress merupakan pameran bagi perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia untuk berlomba menampilkan inovasi terbaru mereka yang diharapkan dapat diterapkan pada ponsel di masa depan.
Dikutip Android Police, Jumat (1/3/2024), hampir seluruh perusahaan yang mengikuti pameran tersebut merupakan brand asal China yang ingin meluncurkan produknya di pasar Amerika Utara demi menarik calon pembeli asal benua tersebut.
Namun, tahun ini, MWC telah menjadi tempat untuk memprediksi seperti apa tampilan dan fitur smartphone masa depan tanpa benar-benar berkomitmen untuk mengembangkan dan menguji, apalagi meluncurkan suatu produk.
MWC tahun ini diisi dengan prototipe smartphone dari beberapa produsen handset. Ponsel pintar tersebut dipamerkan untuk menampilkan inovasi, namun bukan untuk penjualan di masa depan.
Contohnya adalah smartphone lipat Moto Rizr yang diperkenalkan Motorola tahun lalu. Motorola menyebut Rizr sebagai kombinasi smartphone dan jam tangan pintar yang bisa dikenakan di pergelangan tangan.
Baca lebih lanjut di sini
Meta mengumumkan akan menutup layanan Facebook News di Amerika Serikat (AS) dan Australia, mulai April 2024. Terus menurunnya jumlah pengguna menjadi alasan penutupan Facebook News.
Dikutip situs resmi Meta, Sabtu (2/3/2024), perusahaan induk Facebook mengungkapkan jumlah pengguna yang mengakses Facebook News di AS dan Australia akan turun lebih dari 80% pada akhir tahun 2023.
Facebook News saat ini hanya mencakup 3% dari jumlah pengguna yang mengakses Facebook di seluruh dunia. Sebelumnya, Facebook News akan dihentikan di Inggris, Prancis, dan Jerman pada tahun 2023.
Namun, penutupan Facebook News tidak akan memengaruhi produk dan layanan Meta di negara-negara tersebut.
Meta menjelaskan, pengguna Facebook tetap bisa mengakses berita melalui link yang dibagikan akun media online.
“Perusahaan media akan tetap memiliki akses ke akun dan halaman Facebook mereka. Akun media online juga akan tetap dapat memposting berita di postingan Facebook dan berbagi artikel dengan pengguna umum melalui tautan yang dipublikasikan,” tulis Metta.
Perusahaan media juga masih bisa memanfaatkan produk Facebook lainnya, seperti Reels dan sistem periklanan Facebook, yang menjangkau lebih banyak pengguna. Perusahaan media terus menerima 100% pendapatan yang diperoleh Facebook.
Baca lebih lanjut di sini