Bukan Cuma Depok, Kasus Manipulasi Nilai Rapor Juga Ditemukan di Kota Bandung dan Sumedang

Read Time:2 Minute, 4 Second

robbanipress.co.id –  Plt Direktur Dinas Pendidikan Jawa Barat Ade Afriandi mengatakan, total ditemukan 54 nilai yang digunakan dalam Surat Pendaftaran Peserta Didik Baru Tingkat II (PPDB) di tiga kota berbeda. Kecuali depok. Peristiwa tersebut dilaporkan di Bandung dan Sumedang.

Terdapat dua kasus di Sumedang dan satu kasus di Bandung akibat adanya kenaikan nilai pada beberapa mata pelajaran. Sementara itu, Kota Depok memiliki kasus terbanyak (51 kasus) akibat perubahan seluruh nilai pada lembar laporan atau rapor laundry.

“CPD (calon siswa) yang tidak boleh bersekolah dikirim ke sekolah swasta, tapi terserah orang tuanya mau masuk ke pesantren Aliyah atau pesantren,” demikian laporan Antara, Kamis. 18 Juli 2024

“Selain itu, sebagai hasil dari penyelenggaraan konferensi para pimpinan ESD publik dan swasta serta dewan antar cabang secara terbuka, kesenjangan tersebut akan diisi melalui spesialisasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Ade mengatakan, bagi sekolah yang berasal dari CPD mana pun, diminta Inspektorat dan Dinas Pendidikan setempat untuk mengambil tindakan sesuai pedoman, serta melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pendidik, dan tenaga pendidik. operator SMP. sekolah yang diduga melakukan kecurangan akibat klasifikasi.

“Kalau sanksinya di PP 94 disebutkan ASN, tapi kalau pidana tentu akan dirujuk ke aparat penegak hukum karena di KUHP terkait dengan pemalsuan informasi dan lain-lain,” imbuh Ade.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menambahkan, temuan sebelumnya merasa prihatin dengan masa depan bangsa setelah terungkap penggunaan scorecard CPD pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) putaran 2. penipuan keuangan.

Bay menjelaskan, pada master plan PPDB tahap pertama, Pemprov Jabar menemukan dan mencabut 223 calon siswa yang menggunakan informasi kependudukan, sedangkan pada tahap II ditemukan 54 calon siswa yang mengubah nilai di ijazah dan ijazahnya. Akhirnya kelulusan mereka dicabut.

“Tahun ini di PPDB, kami serius dalam penindakan. Kami tidak bangga dengan temuan dan pembatalan selama ini, malah kami sedikit sedih, karena pendidikan di jenjang ini harusnya awal yang baik, tapi malah diawali dengan penipuan,” kata Bey dari SMKN 1 Bandung.

Bay mengatakan, berdasarkan temuan yang ada, Pemprov Jabar akan melaporkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudritek) sebagai bahan evaluasi PPDB khususnya di tingkat sekolah menengah.

“Semuanya akan dilaporkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, dan Ilmu Pengetahuan tahun ini, terutama terkait evaluasi sekolah menengah. Semoga tahun depan lebih baik lagi,” kata Bey. (antara)

Baca artikel menarik lainnya dari robbanipress.co.id Education di tautan ini. Pelaku utama pembunuhan dan pemerkosaan siswa SD Palembang telah bergabung dengan polisi Yasinan untuk menangkap empat pelaku pembunuhan dan pemerkosaan siswa SD Palembang. Sayangnya seluruh pelaku masih di bawah umur. robbanipress.co.id.co.id 6 September 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Euro 2024: Bendera, Bahaya Tersembunyi, dan Ancaman Denda