Prudential Financial Akui Lebih dari 2,5 Juta Data Nasabah dan Karyawan Disusupi Hacker

0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Perusahaan jasa keuangan global, Prudential Financial, mengungkapkan lebih dari 2,5 juta data pribadi pelanggan dan karyawan dibobol peretas pada Februari 2024.

Menurut laporan terbaru yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Prudential mengetahui insiden 5 Februari 2024 di mana penyerang memasuki sistemnya dan mengakses data administrator/pengguna (klien) dan karyawan/kontrak.

Pada bulan Maret 2024, perusahaan Fortune 500 mengungkapkan dalam pengajuan ke Kantor Kejaksaan Agung Maine bahwa informasi pribadi mereka (termasuk nama, nomor SIM, dan nomor kartu kredit) lebih dari 36.000 orang dicuri.

“Melalui penyelidikan yang kami lakukan, kami menemukan bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang mengakses situs web kami pada tanggal 4 Februari 2024 dan menghapus sebagian kecil informasi pribadi dari sistem kami,” kata Prudential, dalam Kutipan dari Bleeping Computer, Rabu (3/7/2024). . ).

“Sebagai bagian dari respons kami, kami telah bekerja sama dengan pakar keamanan siber terkemuka untuk memastikan bahwa pihak ketiga tidak lagi memiliki akses ke sistem perusahaan,” kata perusahaan itu.

Namun minggu lalu, perusahaan memperbarui informasi yang dibagikannya kepada Jaksa Agung Maine tentang pelanggaran data pada bulan Februari dan mengatakan insiden tersebut melibatkan 2,556,210 orang.

Terkait hal ini, perwakilan Prudential Financial tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

 

Meskipun Prudential tidak mengungkapkan informasi lebih lanjut tentang ancaman tersebut setelah pelanggaran data pada bulan Februari 2024, kelompok ransomware ALPHV/Blackcat mengatakan bahwa ancaman tersebut terjadi pada tanggal 13 Februari.

ALPHV gulung tikar dan melakukan exit scam setelah mencuri uang tebusan sebesar $22 juta dari Notchy, yang berada di balik pelanggaran Change Healthcare.

FBI mengaitkan kelompok ransomware ini dengan lebih dari 60 pelanggaran di seluruh dunia dalam empat bulan operasinya dan mengatakan ALPHV menerima setidaknya $300 juta dari 1.000 korban pada September 2023.

Prudential adalah perusahaan asuransi jiwa terbesar kedua di Amerika Serikat, dengan 40.000 karyawan di seluruh dunia dan memproyeksikan pendapatan lebih dari USD 50 miliar pada tahun 2023.

Pada Mei 2023, informasi pribadi 320.000 nasabah Prudential – termasuk nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, dan nomor jaminan sosial – terungkap setelah geng Clop melanggar MOVEit Transfer Informasi Manfaat Pensiun (PBI). ) platform berbagi file), vendor pihak ketiga untuk penyimpanan data.

Di sisi lain, survei terbaru Prudential yang dipublikasikan pada akhir tahun 2023 menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat lima negara Asia, termasuk Indonesia, akan pentingnya pengelolaan dana darurat dan penciptaan jaring pengaman melalui asuransi kesehatan. dan pendapatan keluarga.

Penelitian tersebut bertajuk Epowering Aspirations: Financial Preparedness in Asia. Dana asuransi ini penting untuk menjamin kehidupan yang aman di masa depan. Penelitian ini melibatkan 5.000 orang dan menunjukkan seberapa besar mereka mengetahui pentingnya memiliki jaring pengaman finansial.

Di Indonesia, sekitar 68 persen responden mengatakan mereka akan mempertimbangkan asuransi untuk melindungi diri mereka dan keluarga mereka dari masalah kesehatan dan pendapatan. Selain itu, 56 persen responden Indonesia menyisihkan uangnya untuk keadaan darurat, jumlah tertinggi dibandingkan negara lain dalam studi ini.

Selain itu, 36,4 persen responden Indonesia menetapkan pendidikan yang baik bagi anak sebagai prioritas pendapatan keluarga.

Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Director Prudential Indonesia, mengatakan hasil penelitian ini akan membawa angin segar bagi industri asuransi di Indonesia.

Namun premi di Indonesia masih rendah dan Prudential berkomitmen untuk menciptakan produk dan layanan baru yang memenuhi kebutuhan nasabah, ujarnya.

Menariknya, 74 persen responden milenial mengetahui bahwa mereka menyisihkan uang untuk keadaan darurat, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya. Namun, ada juga tanggapan dari Generasi Z yang ingin menghabiskan uangnya untuk gaya hidup.

Selain penyaluran tabungan, penelitian ini juga menyoroti pentingnya asuransi. Hampir 80% responden di lima negara tersebut, termasuk Indonesia, memiliki asuransi kesehatan dan 46% memiliki asuransi tabungan.

Prudential Indonesia meluncurkan PruFuture Life Insurance, sebagai cara sederhana dan nyaman untuk melindungi masa depan, terutama bagi keluarga muda dan generasi muda.

Produk ini dirancang dengan masa perlindungan yang panjang hingga 120 tahun dan pilihan jangka waktu pembayaran yang fleksibel.

“Kami melihat tingginya kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi sebagai jaring pengaman masa depan,” ujarnya.

Prudential berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya dan protektif bagi masyarakat dengan memberikan solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %