Dampak Kelebihan Konsumsi Gula bagi Kesehatan Anak

Read Time:1 Minute, 47 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Orang tua harus mengetahui pengaruh kelebihan gula terhadap kesehatan anak. Hal ini diungkapkan oleh ahli gizi Dr. Tan Menembak Yen.

Tan ingat, masih banyak makanan dan minuman untuk anak yang diberi tambahan gula, dan kandungan gulanya melebihi kebutuhan anak. Konsumsi makanan dan minuman dengan tambahan gula dapat mempengaruhi kesehatan anak.

Permasalahan pertama yang bisa timbul adalah anak menjadi kecanduan, yang akhirnya meningkatkan kebutuhan anak akan rasa manis yang berlebihan,” kata Tan dalam diskusi online, Rabu (22/5), dilansir ANTARA.

Anak yang mengonsumsi makanan dan minuman dengan tambahan gula atau terlalu banyak gula, lebih besar kemungkinannya mengalami kadar gula darah tinggi. Kondisi tersebut, kata Tan, dapat memudahkan virus dan bakteri tumbuh di tubuh anak.

Akibatnya daya tahan tubuh anak bisa menurun sehingga membuat anak lebih mudah terserang penyakit.

Mengonsumsi makanan dan minuman dengan tambahan gula atau terlalu banyak gula juga dapat menyebabkan penambahan berat badan pada anak. Anak yang mengalami obesitas rentan mengalami masalah tulang.

Hasil penelitian pengaruh obesitas pada anak terhadap perkembangan dan kesehatan tulang yang dipublikasikan dalam Journal of Obesity and Metabolic Syndrome tahun 2019 menunjukkan bahwa anak yang mengalami obesitas 25 persen lebih besar kemungkinannya mengalami patah tulang karena kerangka tubuhnya tidak bisa beradaptasi dengan peningkatan tersebut. dalam massa tubuh.

Dr Tan juga menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat meningkatkan gula darah dan kolesterol.

Kadar gula darah dan kolesterol yang melebihi batas normal dapat memicu terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus dan gangguan jantung. 

 

Lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga berkaitan dengan risiko kanker.

“Gula tidak secara langsung menyebabkan potensi kanker. Tapi gula menyebabkan obesitas, dan ketika kondisi ini terjadi, berat badan anak akan bertambah, dan penurunan berat badan ini menjadi jembatan menuju kanker,” ujarnya.

Oleh karena itu, Tan menyarankan para orang tua untuk memperhatikan kandungan gula pada makanan dan minuman yang dikonsumsi anak agar asupan gula anak tidak melebihi batas.

 

Hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan tingkat konsumsi gula pada anak kecil relatif tinggi.

Berdasarkan data kebiasaan konsumsi makanan manis anak usia 3-4 tahun, 50,1 persen anak balita di Indonesia memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan manis lebih dari sehari.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Harga Emas Naik Jadi Rp 1.368.000 per Gram
Next post Salmon Prasejarah Sepanjang 2,7 Meter Bergigi seperti Gading Terkuak