11 Kunci Hubungan Langgeng Sampai Menikah Menurut Psikologi
robbanipress.co.id, Jakarta – Kunci langgengnya hubungan hingga menikah adalah pada hal-hal yang memberikan landasan kuat bagi pasangan untuk menjaga hubungan dari awal hingga menikah. Dan Dr. John dan Julie Schwartz Gottman menemukan bahwa salah satu kunci untuk menjaga hubungan yang langgeng adalah memiliki banyak teman yang “kembali” dan tetap bersama mereka dalam berbagai situasi kehidupan, menurut Make It dari CNBC.
Mengetahui kunci hubungan seumur hidup hingga menikah penting dilakukan karena membantu pasangan memahami bahwa hubungan seumur hidup bukan hanya soal cinta, tapi juga komitmen seumur hidup.
Penelitian dari Emory University menunjukkan bahwa meluangkan waktu untuk mengenal satu sama lain sangat penting untuk membangun hubungan yang langgeng. Hal ini menunjukkan bahwa kesabaran dan waktu untuk mengenal pasangan dapat menjadi landasan kuat dalam membangun hubungan yang langgeng dan bermakna.
Menurut psikologi, ada banyak kunci hubungan jangka panjang hingga pernikahan. Satu hal yang perlu dilakukan adalah jangan membiarkan terlalu banyak emosi mengalir ke dalam hubungan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa pasangan yang saling mencintai di awal hubungan lebih besar kemungkinannya untuk putus setelah menikah. Hal ini menegaskan bahwa keseimbangan antara kedalaman perasaan dan stabilitas dalam suatu hubungan penting untuk mempertahankan suatu hubungan.
Berikut robbanipress.co.id ulas kunci langgengnya hubungan hingga menikah, seperti dilansir berbagai otoritas, Kamis (18/4/2024).
Komunikasi yang efektif menjadi salah satu kunci langgengnya hubungan bahkan pernikahan. Hal ini mencakup kemampuan berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan empati dengan pasangan. Komunikasi yang baik membantu memecahkan masalah, mengoordinasikan keputusan, dan memperkuat ikatan emosional.
Contoh latihan yang indah: Mendengarkan, mengungkapkan perasaan dengan jujur, menyelesaikan konflik secara damai.
Contoh rasa bersalah: Mengabaikan perasaan pasangan, saling menyalahkan, atau menahan perasaan tanpa membicarakannya. 2. Iman dan kebenaran
Kepercayaan dan kejujuran adalah fondasi hubungan yang langgeng. Pasangan yang saling percaya dan berkomitmen satu sama lain adalah landasan untuk membangun hubungan yang langgeng dan sukses. Hal ini mencakup komitmen yang jujur dan terbuka satu sama lain.
Contoh Perilaku yang Pantas: Menghargai privasi pasangan, menepati janji, tidak menyembunyikan hal penting.
Contoh rasa bersalah: Selingkuh atau menipu, berbohong kepada pasangan, atau mengabaikan kebutuhan emosional pasangan. 3. Kasih sayang
Namun emosi intelek termasuk dalam kemampuan bersikap emosional, baik dalam suka maupun duka. Ini termasuk mendengarkan dengan empati, menyemangati pasangan dalam situasi sulit, dan merayakan momen satu sama lain. Kunci langgengnya hubungan bahkan pernikahan seringkali terlupakan.
Contoh tindakan positif: menyemangati teman saat masa sulit, merayakan aktivitas, dan memberikan dukungan emosional.
Contoh rasa bersalah adalah: Mengabaikan perasaan pasangan, acuh tak acuh terhadap masalahnya, atau menyalahkan pasangan atas hal-hal sulit.
Bersikap terbuka dan jujur adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat. Ini termasuk berbagi pemikiran, perasaan dan harapan dengan pasangan Anda, serta berkontribusi terhadap kehidupan satu sama lain.
Contoh tindakan positif: berbagi secara luas tentang impian dan tujuan hidup, mengerjakan tugas bersama, dan mengambil keputusan bersama.
Contoh kesalahan: Menyembunyikan informasi penting, tidak terlibat dalam kehidupan pasangan, mengambil keputusan tanpa berbicara. 5. Manajemen Konflik
Konflik adalah bagian alami dari hubungan apa pun, namun manajemen dapat memengaruhi kelanggengan hubungan. Pasangan yang dapat menangani konflik yang sehat dan produktif cenderung dapat mempertahankan hubungan yang stabil. Inilah kunci hubungan langgeng hingga menikah.
Contoh Praktik yang Baik: Diskusikan masalah secara terbuka, cari solusi bersama, hargai pendapat satu sama lain.
Contoh rasa bersalah: mengkritik atau mencela pasangan, menghindari konflik, atau membiarkan perselisihan terbuka.
Nilai dan tujuan bersama antar pasangan penting untuk membangun hubungan yang langgeng. Ketika pasangan menyelaraskan lingkungan mereka, akan lebih mudah untuk menemukan keharmonisan dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan bersama.
Contoh tindakan positif: Membahas nilai-nilai dan tujuan hidup yang penting, bekerja sama untuk mencapai impian bersama, dan saling membantu dalam urusan individu dan kelompok.
Contoh rasa bersalah: Mengabaikan perbedaan antara barang dan tujuan, pasangan memaksakan diri untuk mengikuti kepentingannya sendiri, kecuali mereka mempertimbangkan kebutuhan dan impian pasangannya. 7. saling menguatkan
Mengagumi dan menghormati satu sama lain merupakan bagian penting dalam menjaga hubungan langgeng. Kunci hubungan stabil hingga menikah dapat menciptakan suasana positif dalam hubungan, meningkatkan rasa percaya diri dan mempererat hubungan emosional antar pasangan.
Contoh tindakan yang tepat: Selalu bersyukur dan mengucap syukur, mensyukuri sesuatu dan prestasi serta hal-hal kecil yang ingin ditunjukkan pada pasangan.
Contoh rasa bersalah: Anda mengabaikan prestasi pasangan, mengkritik dan memuji secara tidak pantas, tidak menghargai prestasi pasangan. 8. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi
Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam hubungan memungkinkan pasangan beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan yang terjadi dalam hidup. Kemampuan beradaptasi dengan situasi baru dan mengatasi perbedaan adalah kunci menjaga hubungan langgeng.
Contoh tindakan yang benar: Jika perlu, ubah rencana, coba hal baru dan sekaligus beradaptasi dengan perubahan hidup.
Contoh rasa bersalah: Bersikeras pada perilaku atau rutinitas tertentu, menolak perubahan atau inovasi, atau menyalahkan pasangan atas perubahan yang tidak diinginkan.
Keintiman emosional dan fisik adalah kunci hubungan langgeng hingga menikah. Mereka terbuka satu sama lain, saling mendukung di saat-saat intim dan memupuk energi dalam tujuan.
Contoh Kegiatan yang Pantas: Menghabiskan waktu berkualitas bersama, kontak fisik mempererat hubungan, berbagi perasaan dan pikiran.
Contoh rasa bersalah: Menjadi jauh secara emosional, mengabaikan kebutuhan hubungan kekerabatan, atau menggunakan hubungan sebagai alat manipulasi atau kontrol. 10. Komitmen untuk Berbagi pertumbuhan
Tugas meningkatkan minat adalah mengejar individu dan pasangan. Kunci dari hubungan yang langgeng bahkan pernikahan adalah saling mendukung dalam mengejar kebahagiaan dan kepuasan diri, bahkan dalam cara untuk menjadi lebih baik.
Contoh Kegiatan yang Sesuai: mendorong tumbuhnya persahabatan, mengikuti kegiatan yang mempererat hubungan, dan berdiskusi tentang harapan dan impian masa depan.
Contoh pelecehan: Menghambat pertumbuhan pasangan, menghindari diskusi tentang masa depan, dan mengabaikan aspirasi pasangan. 11. Pengelolaan saling bersabar
Mengelola api bersama adalah aspek penting dari hubungan yang langgeng. Ketika pasangan dapat saling mendukung dan menghadapi tantangan hidup, mereka menjadi lebih kuat dan lebih dekat satu sama lain.
Contoh Tindakan yang Tepat: Mendiskusikan situasi stres dengan pasangan, menawarkan dukungan emosional dan praktis dalam menangani tantangan, dan mencari solusi bersama untuk menghilangkan stres.
Contoh rasa bersalah: Mengabaikan perasaan stres pasangan, membebani pemicu stres dan berdebat, berdebat atau menarik diri ketika pasangan membutuhkan bantuan.