Spesifikasi Roket Katyusha, Senjata Legendaris Uni Soviet yang Dipakai Hizbullah

Read Time:1 Minute, 34 Second

Gaza. Ciri-ciri teknis roket Katyusha menjadi pembahasan yang menarik untuk disimak. Peluncur roket dianggap salah satu yang paling legendaris pada masa Uni Soviet.

Meski sudah tua, “Katyusha” masih digunakan. Hal ini dilaporkan dijalankan tidak hanya oleh negara, tetapi juga oleh kelompok bersenjata seperti Hizbullah di Lebanon.

Baru-baru ini, Hizbullah juga melancarkan serangan rudal Katyusha ke Israel. Aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas pembunuhan seorang komandan tinggi di Lebanon selatan.

Lantas, apa sebenarnya ciri-ciri roket Katyusha? Di bawah ini adalah ikhtisar karakteristik teknis dari rudal Katyusha

Katyusha adalah peluncur roket buatan Soviet yang digunakan pada Perang Dunia II. Sebuah peluncur roket ganda (MSR), senjata ini memiliki terjemahan bahasa Rusia dari Little Katie.

Di Uni Soviet, senjata ini disebut “Katyusha” atau “Kucing” yang diambil dari nama lagu yang populer di sana. Sedangkan orang Jerman menyebutnya dengan “Organ Baja” karena suara gemuruh yang mengerikan saat diluncurkan.

Mengutip BusinessInsider, “Katyusha” lebih dari sekedar senjata Perang Dunia II. Peluncur roket menjadi ikon, membangkitkan gambaran rentetan roket api yang terbang ke angkasa.

Versi klasik Katyusha 132 mm mirip dengan M-13. Rudal tersebut diluncurkan oleh pesawat RS-132, panjangnya hampir 3 kaki, beratnya 93 pon, memiliki jangkauan sekitar 5 mil, dan memiliki hulu ledak seberat 11 pon.

Sementara itu, penulis James Prenatt dalam bukunya “Katyusha” mengatakan bahwa roket tersebut hadir dalam beberapa kaliber. Misalnya, roket 82 mm yang lebih ringan hingga peluru 300 mm yang lebih berat dapat diluncurkan dari truk yang menembakkan 12-48 roket per menit.

Terlepas dari kemampuannya, “Katyusha” memiliki sejumlah kekurangan. Rudal-rudal ini terkenal tidak akurat, dan pengisian ulang salvo secara penuh bisa memakan waktu hingga satu jam.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Katyusha ditemukan di berbagai negara di dunia. Menariknya, roket juga sering digunakan oleh kelompok militer seperti Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

Menurut laporan MissileThreat, Hizbullah menggunakan beberapa model Katyusha, yang jangkauannya berbeda-beda. Roket legendaris menjadi modal grup dalam berbagai operasinya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Melihat Lebih Dekat Mobil Listrik Neta V-II yang Baru Debut di PEVS 2024
Next post Implementasikan Automation dan AI untuk Meminimalisir Kesalahan