Satelit Internet Dibutuhkan, tapi Jangan Pakai Jalur ‘Karpet Merah’

Read Time:1 Minute, 31 Second

robbanipress.co.id Tekno – Operator seluler dan ISP di Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang tidak mudah. Faktanya, karena memperlambat pertumbuhan industri seluler dan layanan Internet, mereka harus membayar biaya regulasi yang besar. Di sisi lain, mereka juga mempunyai beban investasi yang mahal. Jika investasi mahal, pelaku industri terpaksa memberikan tarif internet murah. Masalahnya tidak berakhir. Operator seluler dan penyedia layanan Internet akan menghadapi kemungkinan memasuki operator satelit Starlink. Perusahaan teknologi milik Elon Musk ini menargetkan meluncurkan layanan telepon satelit komersial pada tahun 2024. Starlink akan dimulai dengan SMS sebelum menambahkan layanan suara dan data serta konektivitas IoT (Internet of Things) pada tahun 2025. Penuh keistimewaan tentu akan membuat industri seluler menjadi tidak sehat. Namun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menolak hak istimewa atau masuk karpet merah Starlink ke Indonesia. Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Aju Widya Sari mengakui internet satelit merupakan kebutuhan nyata di Indonesia karena masih banyak desa yang kekurangan akses internet. Indonesia punya jangkauan internet, yang lain masih tersedia. ruang kosong,” ujarnya di Cellular Business Forum. Aju menjelaskan, biaya infrastruktur pembangunan jaringan internet di Indonesia sangat tinggi dan dikeluhkan oleh operator seluler sehingga Kementerian Komunikasi dan Informatika beralih ke internet satelit. “Saat ini baru 1.020 desa yang terdaftar dan masih banyak lagi yang mengajukan permohonan ke pemerintah daerah untuk mengatasi kekosongan tersebut,” jelas Pengamat Telekomunikasi sekaligus dosen ITB Agun Harsoyo untuk pertimbangan pemerintah. tentang kebijakan internet satelit “Tidak mengambil keputusan berupa pemberian izin baru sampai semua pihak yang terlibat telah melakukan kajian yang mendalam dan menyeluruh terhadap kepentingan nasional,” jelas Potoms sebagai prioritas utama. Awal pelaksanaan kerangka kerja sama: telekomunikasi, transaksi keuangan, pertahanan dan keamanan, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Pelatihan 1 juta pakar siber Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memberikan pelatihan keamanan siber kepada satu juta masyarakat Indonesia. robbanipress.co.id.co.id pada 12 September 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mampu Mengelola Kepribadian dan Karakter Kuat
Next post RUPST Sunindo Pratama Restui Dividen Rp 11 Miliar, Kapan Dibayar?