Kemendikbudristek Dukung Kemitraan Strategis Pendidikan Vokasi dengan Industri

0 0
Read Time:1 Minute, 16 Second

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus menggalakkan pendidikan teknik untuk memenuhi kebutuhan industri. Hubungan yang baik juga harus dibangun di antara keduanya.

Salah satunya melalui proyek Business Matching 2024 Indonesia Education-China Industry Talk yang diselenggarakan oleh Direktorat Partnership and Matching DUDI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan GoStudy, telah berhasil didatangkan sekitar 31 industri investasi asal Tiongkok ke Indonesia. Dengan menjalin kemitraan dengan 77 institusi pendidikan tinggi vokasi yang berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Area kolaborasi yang potensial dengan kedua kelompok ini mencakup rekrutmen lulusan, peluang pelatihan, peningkatan kapasitas, penelitian kolaboratif, dan lain-lain.

Baca juga: Prakiraan Perubahan Iklim, PTV Sarpras API Sasar 12 Perguruan Tinggi Aktif

Dalam situasi bisnis serupa, perguruan tinggi rekrutmen yang ada harus berusaha meyakinkan perusahaan untuk mempunyai itikad baik dengan bekerja sama dengan mereka, misalnya dengan menandatangani surat jaminan.

Dalam kurun waktu 1,5 jam, diperoleh total 160 letter of Intent yang artinya menunjukkan kemungkinan tercapainya kesepakatan yang nantinya dapat ditindaklanjuti dalam bentuk MOU/PKS.

Perjanjian Hukum Paten. Direktur Kemitraan dan Harmonisasi DUDI Kemendikbud Uuf Brajawidagda mengatakan, perbandingan bisnis dilakukan sebagai upaya mencari babak baru yaitu perusahaan yang sama. Menurutnya, seluruh unit industri dan pendidikan teknik harus bersedia saling terbuka untuk bekerjasama.

Baca juga: Menuju Kampus Hijau, Kemendikbud Luncurkan PTV Sarpras API

Pada acara tersebut, Direktur Eksekutif Pendidikan Teknik Bapak Kiki Yuliati menjelaskan bahwa pendidikan teknik dibangun untuk memenuhi kebutuhan industri.

Kiki mengamini, banyak tantangan yang dihadapi unit pelatihan vokasi dalam menjalin kerja sama dengan DUDI. Ia mengatakan, hal ini paling sering terjadi karena calon mitra tidak memahami pendidikan teknis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %