6 Cara Sederhana Cegah Demensia
robbanipress.co.id, JAKARTA —
Diperkirakan sekitar 40 persen kasus demensia dapat dicegah (atau setidaknya ditunda) dengan mengubah kebiasaan gaya hidup tertentu. Saat ini terdapat 12 faktor risiko yang dapat dimodifikasi terkait dengan risiko demensia yang lebih tinggi.
Dengan berfokus pada faktor-faktor ini dan mengambil langkah proaktif sejak dini, Anda dapat mengurangi risiko terkena demensia di kemudian hari. Berikut enam perubahan gaya hidup terpenting yang dapat Anda lakukan semasa muda untuk menjaga kesehatan otak, dilansir Finds Review, Rabu (24/7/2024):
1. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Nutrisi penting karena berbagai alasan. Meskipun otak hanya membentuk 2 persen dari berat badan kita, otak menggunakan sekitar 20 persen pasokan energi harian kita. Hal ini menjadikan nutrisi yang baik menjadi elemen penting untuk kesehatan otak.
Selain itu, nutrisi yang baik membantu kita menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko diabetes, yang keduanya dikaitkan dengan risiko demensia 1 persen lebih tinggi. Pola makan yang sehat juga dapat mencegah hipertensi, yang dikaitkan dengan risiko demensia 2 persen lebih tinggi.
2. Tetap terhidrasi
Sekitar 60 persen tubuh manusia terdiri dari air. Jadi menjaganya tetap seperti itu dan terhidrasi dengan baik akan mendukung fungsi otak serta kesehatan kita secara keseluruhan.
Dehidrasi mempengaruhi kinerja fisik dan mental kita dalam banyak hal – seperti meningkatkan kelelahan dan membuat otak bekerja kurang efisien. Memori, perhatian, konsentrasi dan waktu reaksi juga dipengaruhi oleh dehidrasi.
3. Jangan mengkonsumsi alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan risiko demensia sebesar 1 persen. Alkohol tidak hanya memengaruhi cara kerja otak, tetapi juga mengubah struktur otak.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa alkohol dikaitkan dengan hilangnya neuron (sel yang mengirimkan sinyal ke seluruh otak), berkurangnya materi putih (jaringan serabut saraf yang memungkinkan komunikasi antar wilayah otak), dan hilangnya volume. Semua perubahan ini mempengaruhi cara kerja otak.
4. Olah raga atau aktivitas fisik secara teratur
Olahraga mempunyai banyak manfaat bagi otak. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, yang bermanfaat untuk fungsi yang baik, mengurangi peradangan, dan juga meningkatkan aktivitas dan volume otak, sehingga lebih efisien. Semua perubahan ini bermanfaat bagi kesehatan otak jangka panjang dan dapat melindungi terhadap penurunan kognitif.
Anda harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu atau setidaknya 75 menit olahraga intensitas tinggi per minggu – atau kombinasi keduanya. Studi lain menemukan bahwa berjalan kaki 7.500 langkah sehari sudah cukup untuk meningkatkan volume otak.
5. Sering bersosialisasi
Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan sosial yang baik, seperti berpartisipasi dalam komunitas, hubungan baik dengan tetangga atau teman, dan seringnya kontak berhubungan dengan penurunan kognitif yang lebih lambat. Bersosialisasi merangsang perhatian dan ingatan kita serta memperkuat jaringan otak kita.
6. Jangan berhenti belajar
Meski sudah tamat sekolah, bukan berarti harus berhenti belajar. Anda dapat terus mempelajari hal-hal baru sepanjang hidup Anda. Belajar memiliki efek perlindungan pada otak – penelitian menunjukkan bahwa orang yang terus belajar sepanjang hidupnya memiliki risiko demensia 7 persen lebih rendah.