Viral Kisah Pengguna TikTok Alami Penyakit yang Mirip Hong Hae In di Queen of Tears, Sempat Hilang Ingatan
robbanipress.co.id, Jakarta – Drama Korea ‘Queen of Tears’ saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta drama Korea. Film yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won ini mengikuti kehidupan sepasang suami istri yang mengalami kesulitan dalam pernikahan mereka yang memasuki tahun ketiga.
‘Queen of Tears’ berkisah tentang masalah kesehatan yang serius serta kisah cinta yang menarik. Protagonis wanita, Hong Hae In, diperankan oleh Kim Ji Won, menderita ‘Cloud Cytoma’, penyakit serius yang mengancam hidupnya.
Meskipun ‘Cloud Cytoma’ adalah karya penulis skenario Park Ji-Eun, film ini berkaitan dengan kondisi tumor otak.
Seperti dilansir Mayo Clinic, tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam atau sekitar otak. Tumor ini dapat terjadi di jaringan otak itu sendiri atau di area sekitarnya seperti saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan meningen.
Ada dua jenis utama tumor otak: primer dan sekunder. Meskipun tumor primer timbul dari otak itu sendiri, tumor sekunder timbul dari kanker di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke otak.
Tumor otak primer dibagi menjadi dua jenis: jinak dan ganas. Tumor jinak tidak bersifat kanker dan tidak menyebar ke area lain, namun dapat tumbuh dan memberi tekanan pada jaringan otak di sekitarnya.
Di sisi lain, tumor ganas atau kanker otak bisa tumbuh dengan cepat dan menyerang jaringan otak.
Namun siapa sangka kisah Hong Hae In yang kerap hilang ingatan di Queen of Tears ternyata juga terjadi di dunia nyata.
Seorang pengguna TikTok dengan username @/ditaaffarah membagikan kisah perjuangannya melawan tumor otak yang mirip dengan yang dialami Hong Hae In di drama ‘Queen of Tears’.
Dita menuturkan, kehidupannya tetap berjalan normal setelah menikah pada April 2013 dan melahirkan pada Desember tahun yang sama. Namun, pada tahun 2015, ia mulai mengalami sakit kepala terus-menerus yang mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Seperti halnya Hong Hae In, sakit kepala Dita pun semakin mengganggu hingga ia harus meminum obat pereda nyeri. Salah satu gejala umum tumor otak adalah sakit kepala, yang semakin parah di pagi hari dan bisa semakin parah seiring berjalannya waktu, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, frekuensi sakit kepala juga bisa meningkat dan Anda mungkin merasa lebih parah dari biasanya. Beberapa pasien tumor otak juga menggambarkan sakit kepala mereka sebagai sakit kepala tegang atau migrain.
Dalam film ‘Queen of Tears’, Hong Hae In dikabarkan mengalami kehilangan ingatan sementara hingga ia lupa beberapa kata penting dan penglihatannya menjadi kabur sehingga menyebabkan ia hampir diserang oleh babi hutan.
Gejala serupa juga dialami Dita. Selain sakit kepala, tumor otak juga dapat menyebabkan banyak masalah pada mata seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda atau bahkan kehilangan penglihatan pada satu sisi.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah kebingungan saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti lupa jalan pulang, kesulitan berbicara, atau ketidakmampuan melakukan tugas umum.
Gangguan daya ingat juga bisa menjadi tanda tumor otak sehingga menyebabkan penderita kesulitan mengingat hal baru bahkan melupakan peristiwa penting dalam hidup.
Sedikit berbeda dengan Hong Hae In yang menjalani operasi langsung di Jerman, Dita sembuh setelah tengkoraknya diganti dengan titanium juga dari Jerman.
Hal itu dilakukan karena tengkorak asli Dita telah rusak akibat abses atau penumpukan nanah.
Prosedur yang disebut cranioplasty ini merupakan prosedur pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki cacat pada tulang tengkorak akibat operasi atau cedera sebelumnya, menurut informasi dari John Hopkins Medicine.
Prosedur ini dapat membantu tengkorak mendapatkan kembali bentuk dan fungsi normalnya.
Ada berbagai jenis kranioplasti, tetapi biasanya melibatkan pengangkatan kulit kepala dan mengubah posisi kerangka tengkorak.
Ada beberapa pilihan material yang dapat digunakan untuk mengisi area yang rusak: Titanium: Digunakan dalam bentuk lembaran atau jaring untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada area yang direkonstruksi. Penggantian tulang sintetis: Bahan-bahan ini tersedia dalam bentuk cair dan dapat dicetak langsung ke area yang rusak untuk membuat implan yang sesuai dengan bentuk tengkorak. Biomaterial padat: Implan khusus dibuat sebelum operasi agar sesuai dengan kontur dan bentuk tengkorak.