Klarifikasi Bianca Usai Konten Berangkat Haji dari Korea Viral, Lebih Enak Jadi Jemaah Haji Indonesia

Read Time:2 Minute, 41 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Bianca Kartika, seorang influencer TikTok yang sudah lama tinggal di Korea Selatan, akan menyedot perhatian publik di tahun 2024. Pada musim haji. 

Bianca menceritakan pengalamannya bersama sang suami berangkat haji dari Korea tanpa antri, berbeda dengan pengalaman di Indonesia yang antriannya sering sampai puluhan tahun atau puluhan tahun untuk haji biasa.

Video perjalanan Bianca ini diunggah pada tahun 2024. 3 Juni di akun TikTok pribadinya @bianca.kartika dengan caption: “Satu-satunya nikmatnya hidup di negara minoritas Muslim: haji teratur tanpa antri,” seperti dikutip dari Health Liputan6. com pada hari Rabu 2024 19 Juni

Tanggapan warganet beragam, banyak yang mengungkapkan rasa iri karena proses haji di Korea Selatan lebih mudah dan tidak perlu antre seperti di Indonesia.

Benar.. Demi Tuhan, kalau beruntung, daftar dari Korea, tulis @usexxx.

Namun dalam tanggapannya, Bianca juga mengunggah video baru yang mengungkap sisi buruknya menjadi jemaah haji asal Korea. 

Ia menjelaskan, prosesnya cukup berbelit-belit, antara lain syarat minimal tinggal di Korea Selatan selama enam bulan, serta kesulitan mendapatkan izin tinggal jangka panjang.

Biaya yang dikeluarkan juga cukup besar, sekitar Rp 140.000.000 per orang. Meski demikian, Bianca menegaskan pemerintah Arab lebih memprioritaskan jemaah haji Indonesia dengan memberikan kondisi dan akses yang lebih baik selama perjalanan haji.

“Pemerintah Arab memihak jemaah Indonesia karena saat itu saya harus berjalan kaki karena semua jalur ditutup, tapi bus Indonesia bisa lewat,” kata Bianca dalam video yang diunggah pada 18 Juni 2024.

Postingan terbaru Bianca yang mengungkap jemaah haji Korea yang menurut video sebelumnya dinilai lebih nyaman dibandingkan jemaah haji Indonesia mendapat tanggapan beragam dari warganet.

Mereka sepakat bahwa setiap kategori atau jenis ibadah haji, baik di dalam maupun di luar negeri, mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Salah satu warganet dengan akun @urixxx menyatakan: “Beneran banget…. Bagusnya, murah buat kita yang biasa pergi kemana-mana dengan nyamannya bus. Jadi kita minim capek. Ada pro dan kontranya tentu saja .”

Sementara itu, akun @yenxxx merinci perbedaan harga layanan haji jamaah Indonesia dan Korea: “Kalau dikonversi ke rupiah… Kalau jamaah Indonesia mau pakai layanan yang sama, harus bayar SAR 32.000 selama 22 hari. Kami pakai 40 hari, itu berarti Anda harus membayar SAR 58.000.

Bianca lalu menjawab, “Baiklah… Kalau dilakukan dengan cara seperti itu, pasti tidak semua orang akan menerimanya.”

Tanggapan lain datang dari akun @nnrxxx yang menuliskan: “Rumput tetangga selalu lebih hijau,” menggambarkan penjajaran pro dan kontra yang selalu hadir dalam setiap konteks perjalanan haji. @bianca.kartika Mau Haji dari Korea, Review Jujur Biaya, Pro dan Kontra 🕋 #haji #haji2024 #hajikorea #fyp ♬ Hari Raya Vibes – Mina Aja

Komisi VIII DPR RI menetapkan Rp93.410.286 untuk akumulasi haji reguler 1445 H/2024 M. Namun jemaah hanya perlu membayar Rp56.046.172 atau 60 persen dari total biaya, sedangkan sisanya Rp37.364.114 atau 40 persen ditanggung pemerintah melalui dana nilai kompensasi.

Untuk menutupi biaya haji reguler, jamaah perlu membayar setoran awal sebesar Rp 25.000.000 dan sisanya dibayarkan pada saat pelunasan. Pengembalian dana akan dilakukan setelah pengurangan setoran awal dan saldo virtual account komunitas.

Diharapkan dengan adanya aplikasi haji bersama ini dapat membantu masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji dari segi pembiayaan.

Meski harganya cukup tinggi, skema pembayaran bertahap ini diharapkan dapat meringankan beban jamaah dan memungkinkan lebih banyak orang untuk menunaikan ibadah haji.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Korlantas Polri Minta Syarat Kredit Kendaraan Diperketat
Next post Vivo X Fold 3 Pro Siap Gebrak Pasar Smartphone Lipat di Indonesia