Kembangkan Ubi Jalar Produk Unggulan, Ubaya Dorong Pemanfaatan Teknologi produksi

Read Time:1 Minute, 28 Second

Surabaya – Produksi pertanian atau hasil panen yang melimpah tidak selalu membuahkan hasil Misalnya saja Ubi Jalar yang merupakan sentra produksi ubi jalar di Kecamatan Travas, Mojokerto, Jawa Timur.

Ubi jalar merupakan salah satu hasil pertanian umum Travas yang dibudidayakan oleh hampir seluruh petani di 13 desa di distrik Travas. Hasil panen ubi jalar melimpah, namun sebagian besar dijual mentah atau tanpa pengolahan apa pun

Ubi jalar dijual dengan harga yang sangat murah pada saat panen raya Belinya sekitar Rp 500/kg sekali Sangat murah Dalam beberapa kasus, mereka dibiarkan di ladang, tidak dipanen Proses pemanenannya memerlukan biaya

Masyarakat desa telah merambah melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Distrik Travas. Termasuk mengolah ubi menjadi keripik dan olahan makanan ringan lainnya Namun upaya tersebut hanya mampu menyerap sekitar 5% hingga 10% dari hasil panen ubi jalar

Melihat situasi tersebut, Universitas Surabaya (Ubaya) mencari solusi dengan membentuk tim pengabdian kepada masyarakat melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

Tim ini diketuai oleh Junior, M.Si., Jurusan Teknik Industri, Ardia DC Rosita Devi, M.Si. Surabaya, dan Dr. Mo. Arif Battuta, Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surabaya

Tujuan tim Ubaya adalah menyusun program peningkatan dan pengembangan produk daerah berbasis ubi jalar yang lebih baik dengan menggunakan teknologi produksi dan informasi.

Program Daerah Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan (PM-UPUD) telah mendapat dukungan dana dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset. dan Teknologi (Chemical Buddristech).

Menurut ketua tim PM-UPUD Ubaya Gunawan, Ph.D., program ini bertujuan untuk mengembangkan produk berbahan dasar ubi jalar yang berdaya hasil tinggi. Beberapa teknologi yang diadopsi antara lain teknologi produksi tepung terigu, pembangkit listrik tenaga surya dan mesin kasir pintar serta sistem informasi penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tips Cermat Memilih Tas Preloved, Asli atau Palsu?
Next post May Day 2024, Sudah Waktunya Buruh Suarakan Aspirasi Soal Kesehatan dan Keselamatan Pekerja