8 Tanda Anak Usia Remaja Kecanduan HP, Orangtua Harus Tahu
robbanipress.co.id, Jakarta – Di era digital ini, ponsel atau ponsel sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja.
Menurut para orang tua, hampir 95% remaja memiliki akses terhadap ponsel pintar yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari bersosialisasi dengan teman, mengerjakan tugas sekolah, hingga mencari hiburan.
Meskipun memiliki manfaat, penggunaan ponsel secara berlebihan dapat menimbulkan kecanduan. Hal ini terkait dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan kesepian.
Para ahli masih memperdebatkan hubungan sebab-akibat: apakah ponsel pintar menyebabkan masalah kesehatan mental, atau apakah orang dengan masalah kesehatan mental mudah menjadi kecanduan ponsel pintar?
Meskipun terdapat kontroversi, penting bagi orang tua untuk membantu remaja mereka mengatur penggunaan ponsel. Membatasi waktu pemakaian perangkat secara wajar dapat membantu mencegah masalah kesehatan mental yang terkait dengan kecanduan ponsel.
Selain itu, orang tua hendaknya membantu remaja untuk mencari aktivitas lain di luar dunia digital dan mengatasi permasalahan mental yang mungkin timbul.
Membantu kaum muda menyeimbangkan penggunaan ponsel dengan kehidupan nyata adalah kunci pertumbuhan dan perkembangan mereka yang sehat di era digital.
Berikut 8 tanda kecanduan gadget pada anak.
Remaja yang kecanduan ponsel menunjukkan beberapa tanda yang mudah diamati, seperti: Selalu menjaga ponselnya selalu menyala dan selalu bersamanya: Para remaja ini memastikan ponselnya selalu menyala dan selalu dekat. Perubahan perilaku: Diam, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi. Kesulitan mengatur emosi: Mudah tersinggung, gelisah, frustasi, dan lain-lain, ketika Anda tidak dapat menggunakan ponsel. Reaksi berlebihan terhadap pemutusan sambungan dari perangkat: Panik, cemas, dll saat terputus dari telepon. Ketidaksabaran, mudah tersinggung, gelisah, ketidakmampuan berkonsentrasi di sekolah saat jauh dari ponsel: Kecanduan ponsel dapat menghalangi remaja untuk berkonsentrasi pada aktivitas lain seperti belajar di sekolah. Interaksi sosial jarang terjadi: Remaja yang kecanduan ponsel lebih memilih menghabiskan waktu di ponselnya, sehingga interaksi sosialnya terputus. Gangguan Tidur: Penggunaan ponsel berlebihan sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur pada remaja. Menghabiskan lebih banyak waktu di depan ponsel: Remaja yang kecanduan ponsel menghabiskan terlalu banyak waktu di depan ponsel, bahkan untuk aktivitas yang tidak penting.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Arizona di AS menunjukkan adanya hubungan yang mengkhawatirkan antara kecanduan ponsel dan kesehatan mental di kalangan remaja berusia 18-20 tahun.
Karena mereka adalah generasi pertama yang dididik dengan teknologi pintar, kelompok usia ini mendapat perhatian.
Penelitian ini berfokus pada “kecanduan” ponsel atau keterikatan psikologis terhadap perangkat tersebut, bukan hanya penggunaan umum. Penelitian telah menunjukkan bahwa kecanduan ponsel pintar secara langsung meningkatkan risiko timbulnya gejala depresi di kemudian hari.
“Intinya adalah kecanduan ponsel dapat menyebabkan depresi di masa depan,” jelas Matthew Lapierre, asisten profesor komunikasi di Universitas Arizona.
“Orang-orang menjadi terlalu bergantung pada perangkat ini, mereka menjadi khawatir jika tidak memilikinya, dan mereka menggunakannya secara berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.”
Menghentikan remaja dari penggunaan ponsel mungkin sulit, namun orang tua dapat membantu mereka mengelola penggunaan ponsel dengan bijak.
Tips ponsel pintar untuk remaja:
1. Berikan contoh yang baik: Batasi penggunaan ponsel: Orang tua harus memperhatikan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di depan layar dan berusaha memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Habiskan waktu bersama tanpa gadget: Habiskan waktu berkualitas bersama anak Anda tanpa gangguan ponsel pintar. Lakukan aktivitas bersama, seperti bermain game, berolahraga, atau menonton film. Dorong aktivitas sehat: Dorong anak Anda untuk melakukan aktivitas di luar dunia digital, seperti olahraga, hobi, dan bersosialisasi dengan teman.
2. Komunikasi Terbuka: Diskusikan Bahaya Kecanduan Ponsel: Jelaskan kepada anak Anda dampak negatif kecanduan ponsel terhadap kesehatan mental dan fisiknya. Tetapkan aturan yang jelas: Tetapkan aturan yang jelas tentang penggunaan ponsel, seperti waktu pemakaian ponsel yang diperbolehkan, area bebas ponsel, dan konsekuensi jika melanggar aturan. Dengarkan kekhawatiran anak Anda: Beri anak Anda ruang untuk mengungkapkan perasaannya tentang penggunaan ponsel dan dengarkan baik-baik.