Di Tangan Mahasiswa Unpad, Limbah Jengkol Disulap Jadi Sabun
JAKARTA – Jengkol dikenal sebagai buah dengan aroma yang khas. Tidak semua orang menyukainya. Namun mahasiswa Unpad mengolah sampahnya menjadi sabun organik.
Ikhsan Muhammad Fajr dari Jurusan Ilmu Pemerintahan telah membentuk tim mahasiswa yang membuat sabun organik dari limbah jengol, khususnya kulit.
Baca Juga: Rumit! Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri membuat aplikasi pengenalan wajah
Lalu ada Hausan Shidki Rabbani (Bisnis Digital), Ayesha Nadia Savitri (Farmasi), Ryandi Arif Budiman (Agroteknologi) dan Okta Alfred Siangaran dari Studi Manajemen Unpad.
Nama sabunnya adalah ArchiCare 2in1 Face and Body Wash. Produk sabun 50g ini mengandung beeswax, ekstrak ginkgo biloba, minyak zaitun, minyak kelapa dan minyak sawit.
Baca Juga: Rencana Desain Ferry Mahasiswa ITS Raih Juara 1 Kompetisi Internasional
Archicare juga termasuk dalam kategori sabun organik karena menggunakan formulasi alami dan ramah lingkungan serta memiliki manfaat lebih dibandingkan sabun berbahan kimia.
Sabun Archicare memiliki sifat melembapkan kulit dan cocok untuk kulit sensitif.
“Produk Archicare digunakan dalam produksi limbah kulit gencol, dan tentunya kami menggunakan bahan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang sehingga tidak menimbulkan limbah baru yang mencemari lingkungan,” kata Hausen seperti dikutip situs Unpad. , Senin (15/7/2024).
Baca Juga: Inovatif, Unair bangun stasiun pengisian kendaraan listrik
Inovasi yang didanai program Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2024.
Ide pembuatan Sabun Ekstrak Kulit Genkol lahir dari kesadaran akan nilai ekonomi yang dapat diperoleh dari limbah kulit Genkol. Sayangnya, kemungkinan tersebut masih belum diketahui publik.
Secara ilmiah, kulit genkol mengandung senyawa tanin dan flavonoid yang memiliki sifat antibakteri. Berdasarkan konten tersebut, tim mengembangkan produk sabun dengan dua fungsi sekaligus, yakni sabun mandi dan pencuci muka.