Peparnas 2024 Larang Keras Penggunaan Doping, IADO: Atlet Disabilitas Harus Siap Diambil Sampel Urinenya Kapanpun di Manapun

0 0
Read Time:1 Minute, 58 Second

robbanipress.co.id, Karanganyar Untuk memastikan atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 bebas narkoba, Panitia Umum Peparnas (PB) menggandeng Organisasi Anti Narkoba Indonesia (IADO).

Menurut staf pelatihan anti-narkoba IADO Devi Sagita Ratri, doping adalah zat terlarang yang dapat meningkatkan performa seorang atlet.

“Doping dilarang keras di Peparnas,” kata Devi kepada Disabilitas robbanipress.co.id saat ditemui di Kolam Renang Intan Pari. Karanganyar pada Kamis (10/10/2024).

Tevy menegaskan, pemain mana pun yang ingin mendapatkan sampel tidak bisa menolak karena bisa terkena sanksi.

“Kalau menolak, kalau tidak mau mencontoh, sanksinya bisa dua sampai empat tahun (tidak boleh,” kata Tevy. No match).

 Sampel yang diambil adalah urin. Tim IADO meminta sampel urin atlet minimal 90 ml.

“Maksimal (sampel) 180 ml, jadi 90-180 ml. Kalau di Peparnas kita ambil sampel urinnya saja, padahal ada dua jenis, sampel urin dan darah.”

Untuk menghindari obat yang tidak sengaja masuk ke dalam urin, Tevy mengimbau para atlet berhati-hati dalam menggunakan narkoba.

Tevy berpesan, “Yang selalu kami latih kepada para atlet adalah berhati-hati dalam menggunakan narkoba, karena beberapa di antaranya mengandung narkoba.

Daripada mengonsumsi obat-obatan yang belum diketahui kandungannya, Tevy menyarankan para atlet untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter olahraga.

– Kami selalu menyarankan jika memang membutuhkan obat, jika sedang sakit harap menghubungi dokter olahraga secara langsung. “Dan jika bingung obat ini menimbulkan kecanduan atau tidak, bisa menghubungi IADO di iado.id. Atlet bisa bertanya langsung di website kami.”

Lantas apa sanksi bagi atlet yang sampel urinnya terbukti mengandung narkoba?

Untuk resiko, medali dan bonus bisa diambil dari atlet. Tevy menjelaskan: “Penangguhan itu tergantung kejahatan yang dilakukannya.

Mengikuti teladan Tevy, setiap pemain harus siap mengikuti teladannya di mana saja dan kapan saja.

“Para atlet harus bersiap di setiap waktu dan tempat pengambilan sampel karena sejalan dengan Undang-Undang Anti-Doping Dunia (WADC).”

Sebagai kelompok anti narkoba, Tevy berpesan kepada para atlet untuk selalu berjuang dan mengedepankan nutrisi yang tepat. Misalnya daging dan makanan sehat lainnya sebagai pengganti obat-obatan.

Tevy sadar betul bahwa perannya dalam pendidikan narkoba bagi atlet penyandang disabilitas tidak sama dengan atlet non-disabilitas.

“Biasanya bagi yang bisa, penyampaian kita bisa langsung, tata bahasa kita juga bisa cepat, mengikuti jadwal mereka yang biasanya padat.”

“Nah, di Peparnas kita usahakan bahasanya sepelan mungkin karena takut atlet akan melihatnya berbeda, makanya kita juga sesuaikan dengan kebutuhan atlet.” Misalnya untuk tunarungu, kita bisa ke penerjemah,” jelas Tevy.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %