Tak Mau Diusik, Manajer Manchester United Desak Sir Jim Ratcliffe Tak Ganggu Proses di Old Trafford
robbanipress.co.id, Jakarta Manajer Manchester United Eric ten Hag meminta pemegang saham minoritas baru klub, Sir Jim Ratcliffe, tidak ikut campur dalam proses yang dijalankannya di Old Trafford.
Masa depan Ten Hag di Setan Merah masih dipertanyakan, dan Ratcliffe serta Ineos sedang mempertimbangkan pergantian pelatih kepala untuk musim 2024-2025.
Manchester United sukses mengakhiri musim sulit. Pasalnya, mereka masih berada di babak semifinal Piala FA dan masih mempunyai peluang tipis untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
Namun, Ratcliffe belum menyetujui Sepuluh Penyihir. Sementara itu, manajer Inggris Southgate dan mantan manajer Chelsea Graham Potter juga dikaitkan dengan peran tersebut.
Dalam konferensi pers jelang pertandingan melawan Chelsea, pelatih asal Belanda itu meminta Ratcliffe untuk tetap bersabar selama “proses” yang dilakukan klub.
“Anda harus mengikuti prosesnya. Seperti yang saya katakan, kami memiliki tren bagus dengan pemain-pemain muda datang dan berkembang serta bermain bagus,” kata Ten Hag kepada wartawan.
“Rencana ini menunjukkan bahwa kita bergerak ke arah yang benar dan ke arah yang benar, dan sekarang kita perlu mengambil langkah berikutnya dan tidak berhenti.”
United saat ini berada di urutan keenam dalam tabel Liga Premier, sembilan poin di belakang tim urutan kelima Tottenham Hotspur, yang memiliki satu pertandingan tersisa. Mereka tertinggal 11 poin dari peringkat keempat Aston Villa yang sudah memainkan dua pertandingan lebih banyak.
Ten Hag mengakui timnya tidak dalam posisi bagus untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Meski demikian, ia mengaku akan kecewa jika tidak finis di posisi empat atau lima besar.
“Entahlah, saya tidak peduli (tekanan lolos ke Liga Champions), tapi saya juga punya ekspektasi tinggi. Saya akan kecewa jika kami tidak lolos, tapi saya tahu kami tidak masuk dalamnya. Posisinya bagus,” imbuhnya.
“Kami ingin memenangkan setiap pertandingan dan itulah standar kami di sini. Kami akan terus melanjutkan, kami akan terus percaya, kami akan mempertahankan standar ini. Ini akan menjadi cara bermain dan berjuang untuk pertandingan.
“Saya tahu posisi kami tidak bagus dan harus mengejar ketertinggalan, dan saya tahu kami punya banyak masalah. Saya juga orang yang realistis,” ujarnya.
“Dalam sebuah pertandingan yang persaingan antar tim sangat ketat dan sangat ketat dari segi level, maka para pemain juga harus bisa bermain, membentuk tim yang stabil dan menerapkan rutinitas dalam cara bermainnya, dan itu tergantung pada hasilnya.
“Faktanya adalah jika Anda tidak bisa melakukan itu dan melakukan kompromi, level Anda akan turun, dan jika Anda bisa bermain sebagai tim yang stabil, maka level Anda akan naik.