Bagaimana Israel Menghalau Ratusan Rudal Iran?
robbanipress.co.id, JAKARTA – Iran melancarkan serangan besar-besaran drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (14/4/2024) malam sebagai respons atas serangan konsulat Suriah. Namun militer Israel mengklaim serangan itu berhasil dihalau dengan bantuan Amerika Serikat, Inggris, dan Yordania.
Pernyataan militer Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pada Senin (15/4/2024) menyatakan sembilan puluh persen ancaman telah dihentikan. Sekitar 360 rudal dan drone diketahui telah ditembakkan dari Iran.
Misi pertahanan untuk menghentikan semua ini memakan biaya sekitar 800 juta poundsterling (sekitar 16,03 triliun) Israel, namun dikatakan telah menyelamatkan banyak nyawa. Iran tampaknya berusaha melewati sistem pertahanan udara Israel dalam serangan yang kompleks.
Mirip dengan apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, namun dalam skala yang jauh lebih besar Serangan Iran mencakup drone yang bergerak relatif lambat, rudal jelajah cepat, dan rudal balistik berkecepatan tinggi yang mampu melaju beberapa kali lipat kecepatan perjalanannya.
Pada Minggu (14/04/2024), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahan mengatakan pihaknya telah memberikan pemberitahuan 72 jam kepada negara tetangga. Serangan ini hampir tiga kali lebih besar dibandingkan invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Serangan Iran terhadap Israel merupakan ancaman serius terhadap sistem pertahanan udara mana pun. Kepala Staf Iran, Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan operasi tersebut dianggap berhasil dan tidak diperlukan serangan lebih lanjut.
Iran sudah mengetahui tentang pertahanan udara Israel dan tingkat efektivitasnya yang rendah Sebagai perbandingan, serangan drone dan rudal Iran terhadap dua fasilitas minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais pada September 2019 menghancurkan lima persen cadangan minyak dunia.
Dalam serangan terbaru, AS…