Aksi Super Cepat Pria Peluk Ribuan Pohon dalam Sejam, Raih Rekor Dunia
Liputan6.
Di Hutan Nasional Tuskegee di Macon County, Alabama, AS, Abubakar berhasil memeluk 1.123 pohon dalam kurun waktu tersebut, atau rata-rata 19 pohon setiap menitnya.
Memeluk ribuan pohon dalam satu jam bukanlah tugas yang mudah. Abubakar harus memeluk erat setiap pohon tanpa merusak pohonnya.
Selain itu, dengan gerakannya yang super cepat, ia membuat Abubakar memeluk ribuan pohon selama satu jam sambil berpuasa. Berikut robbanipress.co.id rangkum prestasi seorang pria yang memeluk ribuan pohon dalam satu jam, menurut Guinness World Records, Minggu (28/4/2024).
Menurut Abubakar, bagian tersulit dari upaya rekor ini adalah bergerak cepat melewati pepohonan sambil memastikan setiap putaran memenuhi standar yang disyaratkan. Gerakan berulang-ulang tersebut juga sangat melelahkan, apalagi ia harus berpuasa di bulan Ramadhan dan tidak bisa minum air saat beraksi.
“Tidak bisa minum air selama upaya tersebut merupakan masalah yang sangat penting, terutama untuk memastikan aktivitas fisik yang diperlukan,” katanya kepada Guinness World Records.
Abubakar menjelaskan, tidak bisa minum air saat beraktivitas merupakan tantangan besar, terutama dalam menjaga aktivitas fisik yang diperlukan. Ia juga mengatakan hal ini bermanfaat karena tidak perlu jeda untuk water break sehingga bisa melanjutkan usahanya dari awal hingga akhir.
Memeluk ribuan pohon dalam satu jam bukanlah tugas yang mudah. Abubakar harus memeluk erat setiap pohon tanpa merusak pohonnya. Setiap pelukan harus dilakukan dengan hati-hati dan cepat, karena tidak boleh ada pohon yang dipeluk lebih dari satu kali.
Dengan kegigihan dan keberaniannya, Abubakar dengan mudah melampaui syarat minimal 700 lap untuk menjadi pemegang rekor dunia baru di kategori ini.
Baginya, pencapaian ini bukan sekedar angka, melainkan sebuah sinyal tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pentingnya peran pepohonan dalam ekosistem kita.
Kisah Abubakar tidaklah sederhana. Tumbuh di komunitas pertanian di Tepa, Ghana, kecintaannya terhadap alam dan keinginannya untuk melindungi lingkungan membawanya pada pencapaian luar biasa ini. Sejak kecil, ia sudah tertarik pada bidang konservasi alam, dan minatnya baru tumbuh ketika ia memperoleh gelar sarjana kehutanan dari salah satu universitas terkemuka di Ghana.
Namun tekadnya tidak berhenti sampai di situ. Abubakar kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan memperoleh gelar Magister Kehutanan dari Auburn University, Alabama, Amerika Serikat. Perjalanannya mencapai rekor dunia ini merupakan hasil usaha dan ketekunan yang tak kenal lelah.
Setelah meraih rekor dunia tersebut, Abubakar tak berhenti sampai di situ. Untuk memperdalam komitmennya terhadap kehutanan, mengembangkan praktik berkelanjutan dan berkolaborasi dengan organisasi lingkungan hidup untuk mempromosikan proyek perlindungan lingkungan.