Alasan 2 Raksasa Eropa Tunda Investasi Proyek Baterai di Maluku Utara

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap alasan mundurnya dua perusahaan besar Eropa, BASF dan Eramet, dari proyek pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di Teluk Veda, Maluku Utara.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Industri Sektor ESDM Agus Tyahayana Wirakusumah mengatakan BASF dan Eramet belum menarik diri 100 persen dari proyek EV.

Meski demikian, keduanya masih melihat arah pergerakan pasar internasional terhadap permintaan kendaraan listrik. “Pasti akan tertunda.” Mereka punya konsesi, jadi mereka tidak akan menunda. Mereka melihat ke mana arah perdagangan internasional, ke mana arah pasar. Saya lihat mereka lebih konservatif,” kata Agus di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Agus mengatakan BASF dan Eramet masih memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam industri kendaraan listrik di Indonesia. Dengan menjual stok produknya kepada produsen baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

“Tetapi itu tidak berarti mereka tidak bisa menjual stoknya ke pabrik-pabrik di masa depan.” Mungkin saja, dia tidak harus melakukannya sendiri. Misalnya, jika LG sudah siap, Eramet bisa menjualnya di sana. Atau nanti Eramet bisa jual ke IBC kalau kurang, misalnya dll,” jelasnya. Permintaan mobil listrik menurun

Hal senada disampaikan Menteri Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Ia mengatakan BASF dan Eramet tidak membatalkan investasinya, melainkan hanya menunda sementara karena permintaan mobil listrik di Eropa menurun.

Bahlil beberapa waktu lalu berkata: “Saya menerima kabar kemarin dan kami masih berbicara dengan mereka. Sedangkan karena harga di Eropa maka daya beli EV dan mobil listrik sedang turun maka belum dibatalkan, namun karena harga di Eropa maka daya beli masyarakat terhadap EV dan mobil listrik sedang turun maka ditunda sementara. ” di Jakarta.

 

Ia mengatakan, nilai pasar mobil listrik di sana tergerus persaingan dengan pabrikan lain. Dampaknya, permintaan baterai untuk kendaraan listrik pun menurun.

Makanya harga pasarannya juga turun karena persaingan dengan mobil dari negara lain.

Terkait kepastian investasi kedua perusahaan besar tersebut, Bahlil mengatakan masih dalam tahap negosiasi. Sementara itu, penarikan BASF dan Eramet diperkirakan tidak akan mempengaruhi prospek negara lain.

“Kami masih melakukan negosiasi. Tidak, tidak, (investasi merugikan) itu hanya masalah komoditas, mobil listrik di Eropa seperti Amerika. Semuanya berfungsi, Korea, Jepang, China, tidak masalah,” tegasnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %